stunting di Kota Surabaya. Program ini merupakan kerjasama antara Universitas Airlangga dengan Dinas Kesehatan Surabaya. Kegiatan ini melibatkan 459 mahasiswa yang menyebar di 153 kelurahan di Surabaya, salah satunya adalah Kelurahan Kalirungkut.Â
Program Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBK) Kampung Emas 2.0 merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menurunkan persentaseMenurut WHO (2020), stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi ireversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Permasalahan kesehatan telah ditemukan pada masyarakat di Kelurahan Kalirungkut. Beberapa ibu hamil dan calon pengantin mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan obesitas. KEK dapat disebabkan karena nutrisi inadekuat (tidak terpenuhi). Nutrisi inadekuat merupakan perilaku seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Perilaku ini menyebabkan ibu hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang ada di dalam kandungan, sehingga bayi tersebut dapat mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).Â
Â
Obesitas merupakan kondisi seseorang memiliki berat badan diatas normal, di mana energi yang masuk lebih banyak dibandingkan energi yang keluar, kelebihan dari energi akan disimpan menjadi lemak, yang pada akhirnya akan meningkatkan berat badan. Kondisi ini dapat memberikan resiko preeklampsia. Preeklampsia adalah penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan, dengan gejala utama hipertensi yang akut pada wanita hamil dan wanita dalam nifas. Dampak preeklampsia pada ibu yaitu kelahiran prematur, oliguria, kematian, sedangkan dampak pada janin yaitu pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion, dapat pula meningkatkan morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian).
Tiga kegiatan utama dari Kampung Emas 2.0 ini adalah Laduni, SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, dan Peduli Gizi), dan Formulasi Pangan Beriman. Kegiatan Laduni mencakup distribusi suplemen MMN dan monitoring kepatuhan konsumsi suplemen Laduni pada ibu hamil dan calon pengantin. Pada kegiatan SBCC-BESTIEZ, dilakukan sosialisasi dan edukasi tentang gizi ibu hamil dan catin, laduni, dan demonstrasi formulasi pangan berbasis protein hewani. Untuk kegiatan formulasi pangan beriman, mahasiswa membuat formulasi pangan dengan basis protein hewani yang mudah diolah, diterima masyarakat terutama ibu hamil dan catin, serta harga yang terjangkau.Â
Selain kegiatan unggulan tersebut, terdapat beberapa kegiatan yg telah dilakukan pula dengan tujuan yang sama, yaitu penurunan persentase angka stunting, salah satunya adalah kegiatan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak). Kegiatan ini berguna untuk mengetahui pemahaman masyarakat tentang asupan gizi yang diberikan kepada bayi dan anak. Pada kegiatan ini, kami mendokumentasikan proses memasak dan pemberian makan pada bayi stunting.Â
Beberapa program kegiatan di atas diharapkan dapat menurunkan persentase stunting di Kota Surabaya, terutama di Kelurahan Kalirungkut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H