Mohon tunggu...
KKN BBK4 Jejel
KKN BBK4 Jejel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sekumpulan mahasiswa dan mahasiswi yang pengen KKN lagi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

English Fun Tutor: Bermain Sembari Belajar

22 Juli 2024   09:59 Diperbarui: 22 Juli 2024   10:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (2024)

Pada kelas 4 hingga kelas 6 juga terdapat tiga permainan yang meliputi Hot Seat, "Head, Shoulders, Knees, and Things," dan Alphabet Race. Ketiga permainan ini dilakukan secara berkelompok. Permainan pertama, peserta didik pada suatu kelompok harus bekerja sama dalam menebak gambar dengan kosakata Bahasa Inggris. Pada permainan ini, terdapat dua peranan. Peran pertama sebagai pemberi clue dan peran kedua sebagai penebak. Permainan ini melatih daya kritis peserta didik untuk mencari clue yang dekat dengan objek yang ditebak serta daya kritis peserta didik dalam merangkai maksud dari gambar yang diberikan oleh pengajar sehingga peserta didik dapat menemukan kosakata yang benar.

Pada permainan "Head, Shoulders, Knees, and Things," para peserta didik dilatih untuk fokus dalam memahami instruksi dari pengajar. Ketika pengajar mengucap "Head," maka peserta didik harus memegang kepalanya. Ketika pengajar mengucap "Shoulders," maka peserta didik harus memegang pundaknya. Ketika pengajar mengucap "Knees," maka peserta didik harus memegang lututnya. Ketika pengajar mengucap "Things," maka peserta didik harus berebut mengambil benda yang telah disediakan oleh pengajar.

Pada permainan Alphabet Race, para peserta didik didorong untuk menulis kosakata berbahasa Inggris yang diawali oleh huruf alpabet. Peserta didik harus mengumpulkan sebanyak-banyaknya kata yang dapat disusun sesuai dengan huruf alpabet yang ada. Namun, terdapat beberapa kelas yang mengubah konsep ini menjadi pengajaran tentang pelafalan huruf dalam Bahasa Inggris. Hal ini dilakukan karena peserta didik belum pernah diajarkan tentang pelafalan Bahasa Inggris secara matang di sekolah.

Antusias para peserta didik dan juga para orang tua dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dari aktifnya orang tua dalam mengantarkan anak-anaknya untuk mengikuti program kerja ini di pekan pertama hingga pekan kedua. Kemudian, pada pekan kedua juga terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang mengikuti program kerja ini.

Upaya KKN-BBK dalam merangsang para peserta didik---baik yang sudah bersekolah atau belum---adalah perwujudan kepedulian para anggota KKN-BBK beserta dosen pembimbing akan pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris pada anak-anak. Selain itu, program kerja English Fun Tutor juga mendukung tercapainya SDG's poin kesatu, yaitu no poverty. Semakin berkualitas pendidikan seseorang, maka seseorang berpotensi untuk merubah kondisi kehidupannya menjadi semakin layak dari kondisi sebelumnya.

Referensi:

Databoks (2021) Inilah Bahasa yang Paling Banyak Dipakai di Dunia, Bagaimana Bahasa Indonesia?, Databoks. Available at: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/01/inilah-bahasa-yang-paling-banyak-dipakai-di-dunia-bagaimana-bahasa-indonesia (Accessed: 22 July 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun