Pupuk Organik Cair (POC) merupakan salah satu program kerja unggulan kelompok Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 Universitas Airlangga yang berada di Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. POC atau Pupuk Organik Cair merupakan sebuah pupuk organik berbentuk cairan yang terbuat dari sampah basah sisa sayuran, tetes tebu, air leri, dan penyedap makanan yaitu monosodium glutamate (MSG).Â
Pelatihan pembuatanProgram kerja ini diadakan karena adanya permintaan dari masyarakat lokal yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani. Adapun program kerja ini merupakan salah satu dari empat pilar yang digaungkan oleh BBK 4 Universitas Airlangga, yakni pilar lingkungan. Kelompok BBK 4 Unair Nglanduk bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun  sebagai narasumbernya. Acara ini dihadiri juga oleh beberapa lapisan masyarakat seperti angggota PKK Desa Nglanduk dan beberapa petani lokal.
Keberadaan program kerja ini merupakan bagian dari hasil pengamatan atau survei kelompok BBK 4 Unair Nglanduk yang menemukan fakta bahwasanya masih banyak petani lokal yang belum memanfaatkan Pupuk Organik Cair untuk menghasilkan panen yang tidak mengandung bahan kimia di dalamnya. Program kerja ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat membantu mereka guna menghasilkan hasil panen yang lebih higienis.Â
Rangkaian acara program kerja ini diawali dengan sosialisasi terlebih dahulu yang dilaksanakan pada 6 Juli 2024 dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan POC yang dilaksanakan pada 21 juli 2024 pukul 16.00. Antusiasme masyarakat lokal cukup terlihat dengan banyaknya peserta yang hadir dalam acara tersebut. Pada acara pelatihan pembuatan POC, narasumber memberikan contoh cara membuat POC yang dapat diamati secara langsung oleh para peserta.
Acara ditutup dengan foto bersama para peserta dan narasumber dengan harapan acara tersebut bukan hanya dilakukan untuk pelatihan semata, tetapi bersifat berkelanjutan dan bermanfaat bagi para peserta, khususnya petani Desa Nglanduk agar dapat mengembangkan hasil panen mereka yang terhindar dari bahan kimia sehingga dapat memberikan manfaat bagi para konsumennya.
 Angga, ketua kelompok BBK 4 Unair Nglanduk berharap agar keberadaan program kerja pelatihan pembuatan POC ini dapat memberikan manfaat positif bagi para petani dan lapisan masyarakat lainnya. Di samping untuk menghasilkan hasil panen yang terhindar dari bahan kimia, POC juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat dengan memperjualbelikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H