Mohon tunggu...
KKN BBK 4 UNAIR BADEAN
KKN BBK 4 UNAIR BADEAN Mohon Tunggu... Lainnya - Kelompok KKN BBK 4 Unair Desa Badean

KKN BBK 4 UNAIR BADEAN merupakan suatu kelompok KKN yang berasal dari Universitas Airlangga, dimana kelompok ini melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pet-Pet: UKMK Inovatif Penggerak Ekonomi Desa Badean

21 Juli 2024   23:15 Diperbarui: 21 Juli 2024   23:31 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 2-27 Juli 2024, Kelompok Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-4 Universitas Airlangga mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai daerah di Jawa Timur. Desa Badean, yang terletak di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, menjadi salah satu desa terpilih untuk kegiatan BBK ini. Desa Badean terdiri dari empat dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Jatisari, Dusun Cungkingan, dan Dusun Donosuko. Di Dusun Krajan, terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan nama UMKM Pet-Pet. Nama ini berasal dari suara bel yang digunakan untuk menjual produk-produk UMKM tersebut.

UMKM Pet-Pet mulai beroperasi pada tahun 2006, diprakarsai oleh para ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Dusun Krajan. Menurut Ibu Yuhanita, Koordinator UMKM Pet-Pet, pada awalnya ada 15 ibu PKK yang berjualan dan memproduksi barang di UMKM ini. Saat ini, jumlah produsen dan pedagang di UMKM Pet-Pet telah berkembang hingga enam kali lipat, dengan total 80-90 pedagang aktif. UMKM Pet-Pet fokus pada produksi dan penjualan berbagai olahan dan sajian kuliner, termasuk nasi cawuk dan nasi tempong, masakan dan lauk pauk, cemilan, serta minuman.

Foto Pribadi Kelompok KKN BBK 4 UNAIR BADEAN
Foto Pribadi Kelompok KKN BBK 4 UNAIR BADEAN

Proses produksi UMKM Pet-Pet dimulai pada malam hari hingga dini hari agar makanan siap dijual dan didistribusikan pada pagi harinya. Para pedagang menggunakan motor untuk berjualan keliling dan mendistribusikan produk UMKM Pet-Pet setiap hari. Namun, jika ada makanan dan minuman yang tidak terjual, kerugian harus ditanggung oleh produsen dan pedagang, yang menjadi salah satu keluhan utama mereka.

Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan minimnya bantuan berupa modal atau pelatihan dari pemerintah kabupaten, kecamatan, maupun desa. Padahal, pelatihan dan modal dari pemerintah sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk-produk UMKM Pet-Pet. Para pedagang juga mengusulkan adanya pembahasan dan diskusi mengenai kesepakatan antara produsen dan distributor untuk mengurangi beban kerugian yang mereka tanggung.

Melalui artikel ini, kami berharap UMKM Pet-Pet dapat dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya di Banyuwangi tetapi juga di luar daerah tersebut. Kami juga berharap agar harapan dan masukan dari para pedagang dan produsen UMKM Pet-Pet dapat terwujud, sehingga UMKM ini dapat berkembang dan menjadi lebih maju. Semoga UMKM Pet-Pet dapat menjadi motor penggerak ekonomi Desa Badean dan Kabupaten Banyuwangi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun