Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus Kelompok 144 menggelar seminar kesehatan pencegahan stunting dengan menggandeng kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa Bandungharjo di balai desa setempat pada Rabu (18/09/2024).Â
Ketua pelaksana kegiatan Kusuma Devi Putri Ayu menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan dan tujuan kegiatan ini. Tujuannya yaitu untuk mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Desa Bandungharjo dengan mensosialisasikan inovasi pemberian makanan tambahan sebagai upaya pencegahan stunting.
Kepala Desa Bandungharjo, Suwadi dalam sambutannya mengatakan bahwa inovasi yang digadangkan oleh Mahasiswa KKN ini diharapkan dapat bermaanfaat bagi peningkatan kualitas hidup khususnya bagi anak-anak penderita stunting. Ia juga memberikan pemahaman kepada orang tua dari anak stunting untuk tidak minder, melainkan fokus mendampingi pertumbuh kembangan anak.
"Inovasi yang dibuat oleh mahasiswa KKN ini luar biasa, dari bahan yang murah semoga bisa dijangkau oleh masyarakat dan tentunya berdampak bagi peningkatan kualitas kesehatan bagi anak stunting," katanya.
Duwi Lestari selaku narasumber pertama menyampaikan pentingnya memberikan gizi yang cukup sejak di kandungan bahkan sejak remaja.
"Upaya pencegahan bisa dilakukan saat remaja. Sekarang di sekolah-sekolah sudah diberikan tablet tambah darah (ttd) bagi siswi perempuan supaya tidak anemia. Kemudian, diusahakan selama hamil juga minum tablet tambah darah, makan dengan gizi yang cukup dan seimbang, agar nanti saat lahir anak tidak terkena stunting," tambahnya saat menyampaikan sosialisasi kepada warga.
Duwi menerangkan kembali pentingnya memberikan ASI (Air Susu Ibu) selama 6 bulan dan memberikan MPASI (Makanan Pendamping Asi) yang sehat serta pantau perkembangan anak dengan rutin datang ke posyandu.
"Pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan MPASI. Saat masa MPASI, bayi jangan diberikan makanan sembarangan, harus diberikan makanan yang sehat, nasi, protein hewani, dan buah-buahan," imbuhnya.Â
Narasumber kedua dari Mahasiswa KKN sendiri yakni Zidni Rohmah menyampaikan manfaat dari daun kelor dan tata cara pembuatan pudding daun kelor.
"Daun kelor kaya akan nutrisi diantaranya, Vitamin A, Vitamin C, Kalsium, dan Zat Besi, baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otot serta jaringan tubuh, terutama pada anak-anak yang sedang tumbuh serta membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan sel, sehingga mendukung pertumbuhan yang optimal dan sebagainya,"
"Pembuatan pudding daun kelor sangat mudah dan murah. Bahan yang dibutuhkan yaitu daun kelor, santan, agar-agar, gula, susu kental manis, garam, dan air. Semua bahan dimasukan dan dimasak sampai mendidih. Kemudian didiamkan selama beberapa waktu sampai set menjadi pudding dan dapat dinikmati," tambahnya.
Sri Hartanti, selaku kader PKK menyampaikan terima kasih kepada pihak KKN 144 karena telah membantu mensosialisasikan masalah stunting kepada masyarakat.
"Saya selaku kader mengucapkan terima kasih kepada teman-teman KKN yang sudah membantu mensosialisasikan masalah stunting, harapannya semoga kegiatan ini dapat berdampak baik terutama dalam pencegahan dan penanggulangan stunting" pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H