Menarik, Mahasiswa KKN Undip Mengubah Sampah Putung Rokok Menjadi Pestisida Alami

Menarik, Mahasiswa KKN UNDIP Mengubah Sampah Putung Rokok Menjadi Pestisida Alami

penulis : Nur Ajeng Wijayanti

Batang (11/02/23). Putung rokok merupakan bentuk sampah yang paling mudah ditemui dimana saja serta menjadi salah satu sampah yang meresahkan. Sampah putung rokok dapat menimbulkan polusi udara serta dampak kesehatan bagi sekitarnya. Kebiasaan masyarakat yang membuang putung rokok sembarangan dilakukan oleh hampir jutaan orang bahkan hampir di setiap tempat yang dikunjungi pasti ditemui. 

Padahal perlu diketahui bahwa limbah dari putung rokok tergolong limbah yang sangat berbahaya dan beracun, dimana limbah tersebut setara dengan limbah pabrik yang dapat mencemari lingkungan dan memberikan dampak bagi keberlangsungan hidup manusia sendiri.

Dengan adanya hal tersebut, Mahasiswa KKN Tim I Undip memberikan terobosan terbaru dengan menciptakan pestisida alami dari sampah putung rokok. Hal tersebut dilatar belakangi dari masyarakat Desa Bandar yang mayoritas perokok aktif dan banyaknya dijumpai putung rokok didaerah tersebut.

Melalui hasil observasi dan wawancara dari beberapa belah pihak muncul ide dari Mahasiswa KKN Tim I Undip untuk membuat pestisida dari putung rokok yang sebelumnya dilakukan pengamatan terlebih dahulu oleh para mahasiswa. Setelah dilakukan pengamatan tersebut, para mahasiswa memberikan sosialisasi serta pelatihan kepada masyarakat Desa Bandar tentang bagaimana cara pembuatan, pemakaian, dan manfaat dari pestitida putung rokok yang tentunya harganya jauh lebih terjangkau di kantong masyarakat.

Dengan adanya terobosan baru yang diciptakan oleh Mahasiswa KKN Tim I Undip diharapkan dapat menanggulangi sampah putung rokok menjadi hal yang bermanfaat terlebih bagi sektor pertanian di Desa Bandar. Diharapkan dengan adanya pestisida putung rokok dapat pula mengurangi biaya untuk membeli pestisida dan dapat menjadi bahan wirausaha masyarakat Desa Bandar dengan memperjual belikan pestisida tersebut yang telah dikemas semenarik mungkin.