Mohon tunggu...
KKN MBKM Peduli Stunting 2023
KKN MBKM Peduli Stunting 2023 Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Malang

Pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Penurunan Stunting : Pengenalan Dapur Sehat (Dashat) Kepada Masyarakat Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu untuk Mengatasi Stunting

12 Desember 2023   23:02 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:05 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.3 : Menu makanan sehat/Dokpri

KKN Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi masalah stunting, yaitu dengan program MBKM Peduli Stunting "Mahasiswa Penting" Seperti yang kita tahu stunting adalah kekurangan gizi (kronik) yang berkepanjangan, yang mengakibatkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya.  Berdasarkan data prevalensi stunting pada anak balita menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2018, Indonesia mempunyai prevalensi stunting tertinggi di kawasan Asia Tenggara. 

Prevalensi tersebut membuat pemerintah gencar untuk menurunkan angka stunting di seluruh wilayah indonesia, stunting juga menjadi salah satu kekhawatiran utama di Desa Asmorobangun kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, di Desa Asmorobangun angka stunting menurut pemerintah daerah setempat per Agustus 2023 masih berada di angka 11,7% angka tersebut dapat dikatakan masih cukup tinggi. Upaya untuk percepatan penurunan angka stunting di Desa Asmorobangun tim mahasiswa KKN MBKM Peduli Stunting "Mahasiswa Penting" Universitas Negeri Malang melakukan kegiatan pengenalan dan pelatihan pembuatan makanan lokal melalui dapur sehat atasi stunting.

Kegiatan pengenalan dan pelatihan pembuatan makanan lokal melalui dapur sehat atasi stunting dilaksanakan pada 19 oktober 2023 di aula balai Desa Asmorobangun. Dalam kegiatan ini juga diberikan materi Pengenalan dan Pelatihan Pembuatan Makanan Lokal serta Edukasi Gizi Seimbang, dan dilanjutkan  DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dengan memasak menu makanan sehat yaitu puding mangga dan nugget ayam, menu tersebut dipilih karena dapat diolah dirumah oleh para ibu. serta menu makanan sudah disesuaikan keberadaan bahan baku mudah ditemui di Desa Asmorobangun. 

Gambar 1.2 : Praktik memasak menu makanan sehat/Dokpri
Gambar 1.2 : Praktik memasak menu makanan sehat/Dokpri

Mahasiswa KKN juga ngundang salah salah satu kader Ibu Anik desa asmorobangun untuk menjadi pembicara serta menjadi demonstrator, 2 mahasiswa kkn (Nur Amalina Farhah 'Izzati dan Zelda Zawal Zettira Zahroh), serta 1 volunteer dari ibu-ibu undangan untuk membantu memasak. Mahasiswa juga memberikan sesi tanya jawab untuk para ibu dalam mengolah makanan sehat dan bagi ibu yang bertanya atau menjawab akan diberikan hadiah sebagai apresiasi. Ibu dari Ken Ayu "anak saya suka sekali dengan makanan yang digoreng seperti nugget yang di masak sekarang, dana pa boleh misal kita membuat nugget ayam ini terus kita simpan dalam freezer?" Ibu Anik (kader) "bisa ibu, untuk ibu-ibu jika ingin lebih praktis nugget ayam ini bisa disimpan di dalam freezer, nanti jika ingin di makan bisa langsung digoreng" Di akhir program DASHAT ditutup dengan makan bersama dengan menu makanan nugget ayam dan puding mangga serta nasi dan sayur capcay yang sudah disiapkan oleh para mahasiswa kkn. 

Gambar 1.3 : Menu makanan sehat/Dokpri
Gambar 1.3 : Menu makanan sehat/Dokpri

Diharapkan dengan Program pengenalan dapur sehat atasi stunting kepada masyarakat Desa Asmorobangun ini menjadikan para ibu lebih semangat dan inovatif dalam mengolah makanan untuk anak supaya memenuhi kebutuhan gizi anak hingga berat badan anak sesuai dengan usianya. Hingga dapat menurunkan angka stunting di Desa Asmorobangun utamanya di Indonesia.

Tim kelompok KKN Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri Jawa Timur MBKM Peduli Stunting "Mahasiswa Penting" beranggotakan, Aliffia Dinda Audisabrina, Erika Nur Fa'izah, Hellen Arta Tri Andalini, Jovanka Festylia Andari, Lailatul Hidayah, Laili Indah Fauziah, Maharani Rohma Hidayati, Muhammad Fajar Fatur Rohman, Muqaddimah Raiska Harsoni, Nur Amalina Farhah 'Izzati, dan Zelda Zawal Zettira Zahroh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun