Mohon tunggu...
KKN 65 ANGGRASMANIS 2024
KKN 65 ANGGRASMANIS 2024 Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Mahasiswa/i KKN (Kuliah Kerja Nyata) UIN Raden Mas Said Surakarta kelompok 65. KKN ini mengangakat tema "Moderasi Beragama". KKN 65 bertempat di Desa Anggrasmanis yang di dalamnya memiliki sikap toleransi yang tinggi anata warganya. Dalam Desa Anggrasmanis memeiliki beberapa agama di dalamnya yang selalu hidup rukun dan damai. Terdapat agama Islam, Hindu cdan Kristen yang salalu hidup aman dan tentram,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Memperingati 1 Suro, KKN 65 UIN Raden Mas Said Surakarta Turut Andil dalam Upacara Agama Hindu di Dukuh Demping, Desa Anggrasmanis, Karanganyar

12 Juli 2024   22:22 Diperbarui: 12 Juli 2024   22:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi Sembahyang Agama Hindu (Upacara Dewa Yadnya)/dokpri

KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Moderasi Beragama kelompok 65 UIN Raden Mas Said Surakarta, menghadiri rangkaian upacara adat keagamaan umat Hindu di Dk. Demping, Dusun Ngglagah, Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Senin, 8 Juli 2024)

"Makna tanggal 1 Suro itu bukan dimaknai sebagai ajang untuk mencari tumbal atau semacamnya. Pemercikan air tirtha yang dilakukan bertujuan untuk menghilangkan hal-hal negatif yang ada disekitar kita." Ujar pemangku adat agama Hindu Desa Anggrasmanis dalam sambutannya pada acara 1 Suro di Dk. Demping, Dusun Glagah, Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah .

Suro merupakan bulan pertama dalam hitungan kalender Jawa. Sebagian besar masyarakat Jawa masih menganggapnya sebagai bulan yang sakral. Kepercayaan ini masih melekat dan turun-temurun yang berpegang pada tradisi para leluhur. Pada bulan ini, masyarakat jawa percaya akan adanya larangan untuk menghindari hal-hal besar yang bisa menyangkut kehidupan mereka. 1 Suro pada tahun ini jatuh pada hari Senin, 8 Juli 2024. 

Dukuh Demping menjadi tempat diselenggarakannya upacara keagamaan umat Hindu Desa Anggrasmanis. Upacara suci yang ditujukan kepada Dewa Yadnya sebagai ungkapan rasa syukur mereka kepada Tuhan atas berkah dan rahmat yang telah dilimpahkan. Upacara ini digelar pada awal tahun kalender Jawa dan bertepatan pada tanggal 1 Suro. Upacara ibadah ini terdapat berbagai rangkaian kegiatan yang dimulai dari pagi hingga malam hari.

Pukul empat sore, prosesi upacara Bhuto Yadnya dilaksanakan. Dalam rangkaian acara ini, para peserta ibadah dipimpin oleh pemangku adat agama Hindu desa setmpat mengelilingi dukuh dengan mencripatkan air tirtha, dengan tujuan dan harapan untuk membersihkan dan menjaga dukuh dari segala mara bahaya juga mengusir aura negatif. Dalam rangkaian ibadah ini, pemangku adat agama Hindu memimpin jalannya proses sembahyang dengan diiringi rapalan doa-doa agama hindu yang menjadikan prosesi ini menjadi sakral. 

Selepas upacara Bhuto Yadnya, upacara Dewa Yadnya dilakukan pada malam hari dengan memberikan persembahan berupa nasi, dupa, bunga, buah-buahan, dan sesaji lainnya yang telah disiapkan sebagai simbol dari rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki dan kehidupan yang diberikan Tuhan. Rangkaian upacara dibuka oleh MC (Master Of Ceremony), dan dilanjut dengan rangkaian sembahyang agama hindu dengan pembacaan doa agama Hindu. 

Disambung dengan pemujaan menggunakan bunga yang telah disediakan, diikuti oleh pemercikan air tirtha kepada peserta sembahyang oleh para pemimpin adat dan diakhiri dengan pemasangan bija. Suasana ibadah terasa khusyuk dengan iringan doa-doa dan dentingan lonceng yang turut menemani serangkaian acara sembahyang. 

Rangkaian acara 1 Suro ini, ditutup dengan prosesi pembersihan diri dengan cara mandi di sendang yang dilakukan setelah jam 12 malam. Dalam hal ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan agama hindu dukuh setempat, tetap dengan panduan dan pimpinan pemangku adat agama Hindu. Tujuan dari pemandian ini adalah untuk membersihkan diri dari segala bentuk aura negatif yang ada. 

pemercikan air tirtha oleh pemangku adat agama Hindu kepada peserta ibadah/dokpri
pemercikan air tirtha oleh pemangku adat agama Hindu kepada peserta ibadah/dokpri
Masyarakat dukuh Demping yang mayoritas beragama Hindu melaksanakan berbagai rangkaian upacara penyembahan dengan sangat khusyuk dan antusias. Pada upacara Dewa Yadnya ini juga dihadiri oleh perarangkat desa setempat dan juga mahasiswa-mahasiswi KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari beberapa Universitas. UIN Raden Mas Said Surakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta juga turut hadir dalam upacara keagamaan tersebut. 

Pemangku adat, sekaligus pemimpin sembahyang, dalam sambutannya memberikan banyak wejangan mengenai upacara 1 suro yang telah dilaksanakan. Beliau menjelaskan simbol-simbol kehidupan dan tingkatannya dengan berbagi perumpamaan yang erat kaitannya dengan kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun