Dalam proses perendaman buah mangrove dibutuhkan waktu 5-7 hari lamanya, hal tersebut bertujuan untuk mengurangi getah dan rasa pahit. Pada proses perendaman, air yang digunakan adalah air yang sudah dicampur dengan kapur sirih sebanyak 100gr dan diganti setiap hari selama tiga hari pertama.
5. Tahap Penjemuran Buah Mangrove
Pada tahap penjemuran, dibutuhkan waktu kurang lebih 1-2 hari (tergantung cuaca) untuk buah mangrove tersebut benar-benar kering.
6. Tahap Sangrai
Pada proses sangrai, antara buah mangrove dan kopi lokal disangrai bergantian dan menggunakan api yang sedang hingga potongan buah mangrove dan kopi lokal berubah warna menjadi hitam. Pada proses ini, ditambahkan beberapa rempah-rempah untuk menambah cita rasa unik pada kopi saat akan di nikmati.
7. Tahap Penghalusan atau Penggilingan
Pada tahap ini, biji buah mangrove dan kopi lokal yang telah di sangrai akan dihaluskan menggunakan mesin penghalus hingga menjadi butiran bubuk yang halus. Proses penghalusan dilakukan agar senyawa pencipta rasa mudah larut saat akan diseduh.
8. Tahap Pencampuran dan Pengemasan KopiÂ
Bubuk buah mangrove dan kopi lokal yang telah dihaluskan, dicampur secara merata (50:50), kemudian dikemas menggunakan kemasan yang sudah di siapkan. Inovasi pencampuran antara kopi lokal dan buah mangrove menawarkan cita rasa unik yang menarik bagi para pecinta kopi.
Kegiatan kolaborasi ini merupakan salah satu program kerja utama dari KKN PMD Lembar Selatan- UNRAM 2024 bersama Komunitas Cemare Ecogreen, dalam kolaborasi ini telah membuktikan bahwa sumber daya alam pada desa, khususnya Dusun Cemare yakni Mangrove dapat dimanfaatkan menjadi produk yang inovatif dan memiliki nilai ekonomi. Harapannya, kopi mangrove ini dapat menjadi produk unggulan yang memperkenalkan potensi desa dan mendukung perekonomian masyarakat lokal. [Khaera]