Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang pentingnya menjadi generasi produktif serta bahaya pernikahan dini, Mahasiswa KKN Kolaboratif, bekerja sama dengan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Desa Menampu dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), sukses menggelar kegiatan sosialisasi dan talkshow bertajuk "Edukasi Remaja Produktif dan Stop Pernikahan Anak Menuju Indonesia Emas 2045". Acara yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2024 ini berlangsung di Aula Olahraga dan Seni Budaya Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Camat Gumukmas Bapak Nino Eka Putra Wahyu Ramadhoni, S.STP, M.SI., Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Bapak Andi Asmara, sekretaris sekaligus Plt.Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember Bapak Poerwohadie beserta jajarannya. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya bersama untuk menurunkan angka pernikahan anak dan membentuk remaja yang produktif sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045.
Acara dimulai dengan materi pertama tentang "Pendewasaan Usia Perkawinan" yang disampaikan oleh Adelia, perwakilan dari Insan Genre. Dalam paparannya, Adelia menekankan pentingnya menunda usia perkawinan hingga usia yang matang, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Menurutnya, pendewasaan usia perkawinan merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah terjadinya pernikahan anak guna menciptakan kesehatan pada anak-anak, keluarga yang keharmonisan, dan Sejahtera.
Materi kedua dibawakan oleh Dr. Imam, yang mengangkat topik tentang "Penyakit Menular Seksual (PMS)". Dr. Imam menjelaskan berbagai jenis PMS, cara penularannya, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil oleh para remaja. Ia juga menekankan pentingnya edukasi seks yang benar untuk mencegah penyebaran PMS di kalangan remaja, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan seksual.
Selanjutnya Bapak Andi Asmara, perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, menyampaikan materi ketiga yang mengangkat tema "Kesehatan Mental Remaja". Ia menekankan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental di kalangan remaja, terutama dalam menghadapi berbagai tekanan dan tantangan hidup di era modern. Bapak Andi juga menyoroti peran penting keluarga dan lingkungan dalam mendukung kesehatan mental remaja, sehingga mereka dapat berkembang menjadi individu yang tangguh dan produktif.
Acara ini semakin menarik dengan kehadiran seorang narasumber ODHIV (Orang Dengan HIV) yang berbagi pengalaman hidupnya dalam sesi talkshow. Narasumber ini memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari perilaku yang dapat meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS. Kisah inspiratif ini memberikan motivasi bagi para remaja untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan orang lain.
Kehadiran perwakilan dari berbagai lembaga menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung remaja agar tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Para peserta dan undangan berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus diadakan secara berkala sebagai bagian dari upaya edukasi dan pemberdayaan remaja.Â
Kegiatan ini juga di akhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang penuh antusiasme, di mana para peserta memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan para narasumber. Melalui kegiatan talkshow ini juga dapat menghilangkan perspektif buruk/negatif masyarakat terhadap korban ODHIV, sehingga korban ODHIV memiliki semangat untuk mau sembuh terhadap serangan HIV/AIDS. Akhir seluruh kegiatan ini ditutup dengan foto bersama pihak-pihak yang bersangkutan selama kegiatan ini berlangsung dari awal sampai selesainya acara.