Mohon tunggu...
Kkn 212 Sumberwringin
Kkn 212 Sumberwringin Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Kkn Kolabroatif Se Jember

Mengabdi Untuk Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim KKN KOLABORATIF 212 Berhasil Melakukan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Sumberwringin Dengan Tema " Manggotisasi : Solusi Ramah Lingkungan

19 Agustus 2024   19:45 Diperbarui: 19 Agustus 2024   20:01 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumberwringin, Sukowono -- Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Posko 212 berhasil melaksanakan kegiatan sosialisasi pemberdayaan masyarakat di Desa Sumberwringin, Sukowono. Kegiatan ini mengangkat tema "Manggotisasi: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Sampah Organik," yang bertujuan memberikan solusi inovatif bagi masyarakat dalam mengelola sampah organik yang ada di lingkungan mereka.

Warga Desa Sumberwringin  turut  hadir dalam kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan masyarakat desa sumberwringin ini. Dalam interaksi tersebut, kami menjelaskan konsep manggotisasi sebagai metode pengelolaan sampah organik yang efektif dan ramah lingkungan. Manggotisasi adalah proses yang menggunakan larva  lalat tentara hitam (BSF) untuk mengolah sampah organik. Larva BSF dapat dengan cepat menguraikan sampah organik  dan menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pupuk organik dan pakan ternak.

Sosialisasi ini juga mencakup demonstrasi langsung cara menginisiasi budidaya larva BSF di lingkungan rumah. Tim KKN Kolaboratif 212 memaparkan langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan masyarakat dalam mengelola sampah organik melalui manggotisasi. Selain itu, masyarakat juga akan dibekali pengetahuan tentang manfaat pupuk organik yang dihasilkan dari proses ini, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan lahan pertanian mereka.

Pada sesi tanya jawab banyak pertanyaan yang diajukan dan antusias masyarakat sangat terasa. Banyak dari mereka yang ingin mencoba cara ini di rumah. Salah satu warga mengatakan, cara budidaya manggot ini sangat menarik karena selain mudah, juga memberikan manfaat bagi pertanian dan peternakan.

Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan pembagian starter kit mangotisasi berupa wadah dan larva BSF kepada warga yang ingin mencoba cara tersebut di rumah. Tim KKN Kolaboratif 212 berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan cara pengelolaan sampah organik yang lebih hijau dan berkelanjutan kepada masyarakat desa Sumberwringin. Tindakan ini diharapkan dapat menjadikan Desa Sumberwringin sebagai contoh bagi desa lainnya dalam menerapkan manggotisasu untuk pengelolaan sampah organik, menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun