Sebagai bentuk keberlanjutan dari program kelompok KKN tahun sebelumnya dimana mereka melakukan penyusuran terkait potensi desa, dan mendapatkan fakta bahwasanya di Desa Gubrih terdapat permasalahan terkait limbah kotoran sapi yang belum dimanfaatkan secara baik dan tepat. Pada faktanya selama ini kotoran sapi hanya dibiarkan di pekarangan rumah dan bahkan dibuang di aliran sungai, dan pada akhirnya kelompok KKN sebelumnya berhasil menemukan solusi untuk permasalahan tersebut yaitu limbah kotoran sapi dimanfaatkan menjadi pupuk organik padat (POP), semenjak saat itu desa gubrih mampu memproduksi pupuk organik yang dapat dijual atau digunakan sendiri oleh petani.
Namun hasil produksi pupuk organik padat yang dihasilkan oleh Desa Gubrih, setelah diuji lab ditemukan bahwa ada komposisi kadar yang belum tepat yaitu tingginya kadar Kalium (K). Sehingga hal tersebut mempengaruhi produksi dan penjualan POP buatan Desa Gubrih, sebab banyak konsumen yang merasa tidak cocok dengan komposisi POP Desa Gubrih untuk digunakan dilahan pertanian. Permasalahan lain yang ada saat ini juga terkait minimnya kesadaran warga dan kurangnya pengayoman dari BUMDES selaku lembaga yang bertanggung jawab atas produksi POP tersebut, sehingga sampai saat ini Desa Gubrih belum memproduksi POP lagi.
Program yang kami angkat merupakan kelanjutan dari evaluasi produksi POP Desa Gubrih, kelompok KKN 160 melakukan riset dan pengembangan terhadap permasalahan yang ada pada produksi serta produktifitas POP Desa Gubrih. Pihak desa khususnya perangkat desa dan Bumdes, berharap kelompok KKN 160 Desa Gubrih dapat menjadi batu loncatan pertama untuk menghidupkan kembali produksi POP di Desa Gubrih. Sebab apabila produksi POP di Desa Gubrih telah hidup kembali, hal ini akan membawa banyak dampak positif di desa, mulai dari terciptanya lingkungan yang ramah dan sehat, mengurangi penggunaan pupuk kimia pada petani, dan peningkatan perekonomoian desa.
Harapan kami dalam menjalani proker utama ini adalah Desa Gubrih dapat kembali memproduksi POP dengan komposisi yang lebih tepat dan sesuai kebutuhan pasar sehingga dapat menjadi produsen tetap POP yang berkualitas di Kabupaten Bondowoso. Selain itu, kami berharap warga Desa Gubrih bisa menjadi lebih memaksimalkan potensi yang ada di desa mereka, mulai dari potensi yang ada di rumah mereka masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H