Stunting adalah masalah kurang gizi kronis  yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi saat berada dalam kandungan ibu, dan baru nampak ketika anak berusia dua tahun. (Rahmadhita,2020) Akibat dari stunting sendiri bisa mengganggu pertumbuhan tinggi dan berat anak, tumbuh kembang anak kurang optimal, mempengaruhi kecerdasan dan kemampuan belajar anak serta mudah terserang penyakit.
 Penyebab terjadinya stunting pada saat dalam janin dikarenakan ibu yang sedang mengandung mengalami defesiensi zat besi atau yang sering disebut anemia. Anemia berkaitan dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan stunting, beberapa peneliti menemukan bahwa ibu-ibu yang mengalami anemia adalah yang hamil di usia muda karena pernikahan dini. Ibu hamil yang mengalami anemia mengakibatkan berkurangnya suplai oksigen ke sel tubuh maupun otak.Â
Seperti hal yang terjadi pada masyarakat di Desa Beringin, Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Bahwasanya angka stunting pada desa tersebut bisa dibilang sedang. Meskipun begitu aparat desa pastinya ingin mengoptimalkan hal tersebut. Dengan adanya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan kontribusi dalam pengurangan angka stunting dengan cara yang sedini mungkin.
