Mohon tunggu...
KKNT Kelompok 9
KKNT Kelompok 9 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN-T 6, Kelompok 9 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Edukasi Tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak oleh Mahasiswa KKN-T Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

9 Maret 2023   16:11 Diperbarui: 9 Maret 2023   16:16 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa, dalam hal ini dilaksanakan selama 35 hari di Desa Beringin, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan dengan tema "Generasi Muda Membangun Masyarakat Batola Sehat & Bebas Stunting".

Menurut WHO, 2015, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Salah satu penyebab dari stunting adalah kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk, maka dari itu perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang air bersih dan sanitasi layak.

Air bersih dan sanitasi layak merupakan kebutuhan dasar manusia dan merupakan salah satu poin dari 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG's) yang harus dicapai dan memastikan seluruh masyarakat dapat mencapai akses air bersih dan sanitasi layak tersebut pada tahun 2030.

Menurut Suryani A.S dalam jurnalnya yang berjudul "Pembangunan Air Bersih dan Sanitasi saat Pandemi Covid-19", air dan sanitasi layak adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Setiap ada air minum atau air bersih maka pasti akan ada air limbah. Maka dari itu, pengelolaan air bersih akan berkaitan pula dengan pengelolaan sanitasi.

Kalimantan Selatan dikenal dengan kebiasaaan masyarakatnya yang masih menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Air sungai merupakan sumber utama air bersih yang masih digunakan sebagian masyarakat, salah satunya di Desa Beringin. Terkait pencemaran tersebut, sumber utama pencemaran air sungai di Indonesia justru berasal dari limbah rumah tangga atau domestik, bukan dari limbah industri. Hal ini semakin menguatkan korelasi antara kualitas air dengan kualitas sanitasi yang ada, dimana kualitas air ditentukan oleh kualitas sanitasi. Apabila kondisi sanitasi yang ada dalam kategori buruk maka kualitas air juga menjadi buruk.

Berdasarkan masalah yang dihadapi, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan sanitasi layak dan manfaat yang ditimbulkan saat menggunakan air bersih untuk masyarakat di Desa Beringin. Dengan pemasangan spanduk di beberapa titik yang memungkinkan untuk dilihat masyarakat dengan mudah seperti Posyandu, Poskesdes, dan Balai Desa Beringin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun