Transormasi Limbah ke Energi Terbarukan : KKN UMD 94 Universitas Jember Manfaatkan Cangkang Kacang Makadamia Untuk Briket
Desa Sumber Rejo, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso --- Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Jember kelompok 94 telah menunjukkan bahwa limbah bukanlah akhir dari sebuah siklus, melainkan awal dari inovasi yang berharga. Mereka berhasil mengubah limbah cangkang kacang macadamia menjadi sumber energi alternatif berupa briket, sebuah langkah signifikan dalam upaya mengurangi dampak negatif lingkungan dan memberikan manfaat nyata kepada masyarakat setempat.
Cangkang kacang macadamia, yang biasanya hanya menjadi limbah, kini di Desa Sumber Rejo berubah menjadi produk bernilai tinggi. Proses pengolahan ini melibatkan beberapa tahap penting yang dikerjakan oleh para mahasiswa KKN UMD 94 dengan tekun dan penuh semangat:
Pengumpulan Cangkang: Mahasiswa mengumpulkan cangkang kacang macadamia dari perkebunan di Dusun Giri Mulyo dan pabrik Blawan. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan para mahasiswa, tetapi juga partisipasi aktif dari warga sekitar dan petugas kebun.
Pengeringan: Setelah pengumpulan, cangkang kacang dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Proses pengeringan ini dilakukan dengan menggunakan sinar matahari, sebuah metode yang efisien dan ramah lingkungan.
Penumbukan: Cangkang yang telah kering kemudian dihancurkan menjadi serbuk menggunakan alat penumbuk. Serbuk inilah yang akan menjadi bahan dasar pembuatan briket.
Pencampuran: Serbuk cangkang dicampur dengan bahan perekat alami berupa tepung tapioka dan air. Proses pencampuran ini dilakukan hingga diperoleh massa yang homogen, memastikan bahwa briket yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Pembentukan Briket: Massa campuran kemudian dibentuk menjadi briket dengan menggunakan cetakan khusus. Proses ini menghasilkan briket yang memiliki bentuk dan ukuran seragam.
Pengeringan Lanjutan: Setelah dibentuk, briket perlu dikeringkan kembali selama beberapa hari. Pengeringan ini bertujuan agar perekatnya mengeras, sehingga briket siap untuk digunakan.
Briket yang dihasilkan dari cangkang kacang macadamia menawarkan berbagai manfaat yang signifikan, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi:
Energi Alternatif: Briket ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak atau menghangatkan rumah. Dengan demikian, penggunaan briket mengurangi ketergantungan pada kayu bakar dan turut membantu mengurangi deforestasi.
Pendapatan Tambahan: Tim KKN berencana untuk menjual briket ini kepada masyarakat setempat. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan briket dapat membantu meningkatkan kesejahteraan warga desa, menciptakan sumber pendapatan tambahan yang berkelanjutan.
Pengurangan Limbah: Dengan mengolah cangkang kacang macadamia menjadi briket, tim KKN membantu mengurangi jumlah limbah yang biasanya dibuang begitu saja. Ini merupakan langkah konkret dalam upaya pengelolaan limbah yang lebih baik.
Tim KKN UMD 94 berharap bahwa inisiatif ini dapat berlanjut dan diterapkan secara lebih luas, tidak hanya di Desa Sumber Rejo, tetapi juga di desa-desa lain yang memiliki potensi serupa. Mereka juga berencana untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah dan pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai nilai dari limbah yang dihasilkan sehari-hari.
Selain itu, tim KKN berupaya untuk mencari dukungan dari pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah dan lembaga non-pemerintah, untuk memastikan bahwa proyek ini dapat terus berjalan dan berkembang. Dukungan tersebut bisa berupa bantuan dana, pelatihan teknis, atau bahkan penyediaan alat-alat yang lebih canggih untuk meningkatkan efisiensi produksi briket.
Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UMD 94 UNEJ ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi desa-desa lain dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan memperkuat ekonomi lokal. Melalui pengelolaan limbah yang tepat dan pemanfaatan sumber daya yang ada, setiap desa memiliki potensi untuk menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.
Dengan demikian, program KKN tidak hanya menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi wadah untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Upaya ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kerja sama, kita dapat mengubah limbah menjadi energi, dan tantangan menjadi peluang. Semoga inovasi ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H