Reporter :Â Raden Ronggo Aji & Rifka Irjayanti
TRENGGALEK -Â Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang saat ini sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN)di Desa Tegaren Kecamatan Tugu membuat spot foto dan petunjuk arah dalam program kerja Penyegaran Wisata Banyu Lumut.
Pada tahun 2021 ini Desa Tegaren terpilih sebagai 35 desa wisata yang  merupakan program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Desa Tegaren terpilih sebagai 35 desa wisata yang memiliki potensi tempat wisata yang dapat dikembangkan. Tempat wisata tersebut ialah Wisata Banyu Lumut yang menyuguhkan sebuah danau yang hijau karena keberadaan lumut didasar danau dengan suasana yang sejuk. Tujuan dari desa wisata ini agar roda perekonomian warga desa dapat berputar.
Nofika Ulfatur Rohmah selaku koordinator KKN Desa Tegaren mengungkapkan bahwa penyegaran wisata yang dilakukan merupakan wujud dari dukungan rekan-rekan KKN terhadap pembangunan Wisata Banyu Lumut.
"Saat ini pengelola wisata dan masyarakat sekitar sedang berlomba-lomba melakukan berbagai inovasi untuk menarik perhatian pengunjung. Sebelumnya tim KKN juga sudah melakukan survei untuk mencari kekurangan-kekurangan yang ada di Wisata Banyu Lumut ini. Dari survei yang sudah kami lakukan, kami mempunyai ide untuk membuat spot foto dan membuat petunjuk arah. Ucapnya, Jumat (14/7/2021)
Program kerja Penyegaran WIsata Banyu Lumut ini meliputi pembuatan spot foto untuk melengkapi fasilitas sarana dan prasarana yang belum ada. Tujuan utama dari pembuatan spot foto ini ialah sebagai daya tarik pengunjung dan juga sebagai ikon wisata yang menjadi ciri khas tempat wisata. Sehingga dengan adanya mahasiswa KKN pulang kampung Universitas Negeri Malang  di desa Tegaren dapat membantu pengembangan wisata yang dapat dimanfaatkan oleh pihak desa secara optimal. Selain itu, kami juga membuat petunjuk arah untuk memudahkan pengunjung menuju objek-objek yang ada di dalam Wisata Banyu Lumut.
Pembuatan spot foto ini dilakukan mahasiswa KKN UM secara bersama dengan bantuan dari pemuda-pemuda pengelola Wisata Banyu Lumut, serta dalam tahap perancangan spot foto tersebut mempertimbangkan beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam membuat desain baik dari segi harga, estetika, material, dan konstruksi.
Untuk material yang digunakan berupa struktur bambu, tujuannya yaitu untuk meminimalisir biaya yang dibutuhkan untuk terbentuknya spot foto yang menarik. Selain itu, pemiihan struktur bambu dikarenakan mudah didapatkan disekitaran daerah wisata Banyu Lumut dengan kata lain memanfaatkan material yang tersedia di alam sehingga biaya yang dibutuhkan sangat ekonomis dan ramah dengan kantong mahasiswa.
Sedangkan untuk kontruksinya digunakan tali tampar untuk pengikat. Peran utama tali tampar dalam spot foto tersebut ialah sebagai kontruksi spot foto itu sendiri, selain itu juga berperan sebagai estetika dalam perancangan spot foto.
Dalam pembuatan petunjuk arah ini bertujuan memudahkan pengunjung menuju obyek-obyek yang ada di dalam Wisata Banyu Lumut.
Semoga ide-ide kreatif dari Tim KKN dapat kami manfaatkan dan tindak lanjuti untuk kemajuan wisata ini ungkap Andik, ketua Pemuda Pengelola Wisata Banyu Lumut. Raden Ronggo Aji sebagai penanggung jawab program kerja ini berharap bahwa penyegaran Wisata Banyu Lumut ini mampu menambah daya tarik wisatawan dan dapat dikenal luas oleh seluruh masyarakat bahkan wisatawan dari luar kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H