Mohon tunggu...
KKN77Donohudan
KKN77Donohudan Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa UNS

KKN TEMATIK UNS MEMBANGUN DESA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Batik Celup Ikat pada Ibu-ibu PKK RT 01 RW 07 di Dusun Jebol Desa Donohudan

19 Maret 2022   15:15 Diperbarui: 19 Maret 2022   15:20 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pelatihan Batik Celup Ikat yang diterapkan di Dusun Jebol Desa Donohudan dalam program kerja Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK RT 01 RW 07 Dusun Jebol, dalam memanfaatkan waktu luang dirumah masing-masing. Kegiatan Pelatihan dilaksanakan di Posko KKN Kelompok 77 Donohudan diawali dengan mahasiswa mencontohkan proses pembuatan batik celup ikat, praktek pembuatan batik celup ikat bersama, evaluasi hasil dari pelatihan batik celup ikat. Partisipasi dan antusiasme ibu-ibu dalam kegiatan pelatihan sangat baik dan aktif dalam proses pembuatan. Dampak dari kegiatan pelatihan mampu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK dalam memanfaatkan waktu luang sekaligus menjadi peluang usaha. Kegiatan pelatihan batik celup ikat sangat bermanfaat, diharapkan masyarakat lebih meningkat dan mampu menjadikan batik celup ikat sebagai peluang usaha bagi ibu rumah tangga, sehingga secara tidak langsung mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali.   

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Non Bendawi dan ditetapkan pada 2 Oktober 2009. Latar belakang suku dan budaya disetiap daerah menciptakan beragam corak batik yang memiliki ciri khas masing -- masing. Semakin berkembangnya teknologi dan majunya ilmu pengetahuan membuat masyarakat Indonesia semakin kreatif dalam proses membuat batik yang memanfaatkan mesin print.

Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali merupakan desa dengan potensi desa yang beragam, khususnya potensi batik. Potensi batik yang dimiliki Desa Donohudan adalah batik ecoprint. Dengan adanya potensi batik ecoprint, hal tersebut menjadi salah satu dasar tim KKN UNS Membangun Desa Kelompok 77 untuk membuat program kerja berupa pelatihan batik celup ikat bagi ibu-ibu PKK.

dokpri
dokpri

Desa Donohudan memiliki keunikan tersendiri yaitu batik ecoprint. Batik ecoprint dibuat dari lembaran daun kering maupun bunga atau ranting. Batik ecoprint dikenal dengan cara mereplika tumbuhan ke dalam kain untuk menciptakan warna serta pola motif menarik. Batik motif ini kini menjadi sebuah trend yang digemari masyarakat.

Tak hanya dari keunikannya saja, namun batik jenis ini juga merupakan batik yang ramah lingkungan. Karena bahan yang digunakan merupakan bahan alami yang tidak mencemari lingkungan.

KKN UNS Membangun Desa Kelompok 77 dengan tema Pengembangan UMKM dan Potensi Desa Donohudan merupakan bentuk pengabdian mahasiswa dengan harapan mampu memberdayakan masyarakat dengan keilmuan yang dimiliki. Salah satu program kerja KKN  adalah memberikan pelatihan batik ikat celup bagi ibu-ibu PKK Dukuh Jebol, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.Dikarenakan Desa Donohudan mempunyai potensi batik, tim KKN UNS kelompok 77 tergerak untuk melakukan kegiatan pelatihan batik celup ikat. Batik celup ikat ini nantinya dapat dikembangkan lagi menjadi potensi unggulan desa Donohudan dan dikombinasikan dengan batik ecoprint. Kegiatan dilaksanakan selama satu (1) hari, pada  tanggal 27 Februari 2022 yang diikuti oleh ibu-ibu PKK RT 01 Dusun Jebol. Setelah pelatihan batik celup ikat ini, tim KKN UNS Kelompok 77 berharap agar masyarakat lebih meningkat dan mampu mengembangkan potensi batik sebagai peluang usaha bagi ibu rumah tangga, sehingga secara tidak langsung mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Donohudan.

dokpri
dokpri

Metode

Pelaksanaan pelatihan batik celup ikat bertempat di posko KKN kelompok 77. Pelatihan batik celup ikat bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi batik yang ada di Desa Donohudan. Pelathian batik celup ikat ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan metode praktik dengan pendekatan terjun langsung ke masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode FGD dengan pendekatan wawancara dan diskusi yang dipandu oleh pemateri penyuluhan hidroponik yang dilakukan bersama ibu-ibu PKK RT 01 Dusun Jebol Desa Donohudan. Focus Group Discussion/FGD atau diskusi kelompok terfokus merupakan suatu metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif sosial metode ini mengandalkan perolehan data atau informasi dari suatu interaksi informan atau responden  berdasarkan  hasil  diskusi  dalam  suatu  kelompok  yang  berfokus  untuk  melakukan bahasan dalam menyelesaikan permasalahan tertentu (Yafiyanti, 2008). Pada pelatihan ini ditekankan pada praktek langsung, jadi setelah pemberian materi selesai diadakan sebuah forum untuk berdiskusi dan juga melakukan praktek langsung. Sasaran utama pelatihan ini adalah ibu-ibu PKK RT 01 Dusun Jebol. Pendekatan wawancara dan diskusi diberikan ketika pemateri sudah menyampaikan seluruh materi pelatihan tentang batik celup ikat yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan.

Kegiatan pelatihan batik celup ikat memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang untuk ibu-ibu PKK RT 01 Dusun Jebol. Untuk dampak jangka pendeknya, diharapkan ibu-ibu PKK RT 01 Dusun Jebol dapat memanfaatkan pelatihan ini sebagai pengisi waktu luang. Sedangkan untuk jangka panjangnya, pelatihan ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha ibu-ibu PKK RT 01 Dusun Jebol.

Dampak yang dihasilkan setelah adanya pelatihan ini antara lain: 

1. Sebuah kegiatan diadakan pasti memiliki tujuan tertentu, begitu halnya seperti kegiatan pelatihan batik celup ikat ini. Pengabdian masyarakat kelompok 77 Donohudan ini dilakukan agar masyarakat dapat memanfaatkan waktu luang dengan membuat batik celup ikat yang dikombinasikan dengan batik ecoprint.

Salah satu kegiatan pengembangan potensi yang dapat dijadikan pelatihan kepada masyarakat adalah pelatihan batik celup ikat. Batik celup ikat ini banyak diterapkan di semua kalangan, seperti kalangan pendidikan untuk mata pelajaran seni budaya, kalangan masyarakat untuk pelatihan dan UMKM, sehingga memiliki banyak keuntungan dan kelebihan yang menjadi alasan kegiatan ini.

Tie Dye atau ikat celup pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama yaitu menghias kain dengan cara diikat atau dalam bahasa Jawa dijumput sedikit, dengan tali atau karet, dijelujur, dilipat, sampai kedap air, lalu dicelup dengan pewarna batik. Proses pembuatannya tie dye tidak terlalu sulit bagi ibu-ibu tapi hasilnya sangat menarik atau memiliki nilai jual tinggi.

Melalui pelatihan dengan metode forum grup discussion masyarakat menjadi bisa mengetahui tentang cara pembuatan batik celup ikat dengan berbagai macam pola, sehingga dengan pengoptimalan pelatihan, diharapkan dapat mengembangkan potensi desa menjadi lebih baik lagi.

2. Minat Masyarakat Terhadap Pembuatan Batik Celup Ikat

3. Selain memperhatikan pemahaman masyarakat terkait pelatihan batik celup ikat. Kelompok 77 Donohudan juga melakukan fokus kepada penumbuhan minat masyarakat terhadap kegiatan   tersebut.   Cara   yang   dilakukan   adalah   dengan   memberikan   wawasan   kepada masyarakat bahwa hasil dari kreativitas ini dapat diperjual belikan, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti pelatihan batik celup ikat.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun