UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang digeluti oleh masyarakat Indonesia sebagai sumber mata pencahariannya, salah satunya Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember yang juga merupakan salah satu desa yang menggeluti bidang tersebut. Terdapat berbagai macam bidang seperti kerajinan tangan, makanan, dan minuman yang tersebar di 4 dusun desa mulai dari dusun Pondok Lalang, Bringin Lawang, Wetan Gunung, dan Krajan.
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan kelompok KKN KOLABORATIF 074, ditemukan UMKM yang cukup berpotensi untuk mengangkat perekonomian desa. Di Dusun Pondok Lalang terdapat usaha tali tampar yang sudah berjalan selama 3 tahun, bahan pembuatannya pun mudah didapat yaitu tali rafia yang dibentuk dengan sedemikian rupa kemudian di pasarkan dengan harga yang cukup terjangkau dengan kisaran Rp 60.000- Rp 180.000. Usaha ini berfokus pada pemilik ternak dan pengiriman terjauh yang pernah dilakukan oleh bapak Ahmad di daerah Lumajang.
Sedangkan di Dusun Bringin Lawang terdapat usaha kerupuk yang dikelola oleh IRT (Ibu Rumah Tangga) yang sudah berjalan selama 2 tahun lamanya. Penjualannya pun berjalan dengan baik dan harga per kilo nya dibandrol dengan harga Rp 19.000. Menurut ibu Nining selaku pemilik usaha tersebut, beliau berkata "Kerupuk ini di pasokkan di daerah sempusari belakang roxy dan karang anyar saja". Â Krupuk yang beliau jual tidak diberi logo atau identitas dari usaha yang beliau miliki, dengan kata lain sebagai pemilik usaha beliau masih belum mengenal apa itu brand atau juga model kemasan.
Lalu di Dusun Wetan Gunung juga terdapat usaha yang cukup menonjol, usaha tersebut bernama Lestari Craft dimana usaha ini memanfaatkan limbah sampah tempat minuman yang dibandrol dengan harga dibawah Rp 50.000. Usaha ini sendiri sudah memiliki logo, target pasar yang dijadikan sasaran hanya ibu-ibu, dan juga usaha tersebut sering memasuki acara bazar atau event - event yang ada. Ibu Wiwik selaku pemilik usaha mengatakan, " Usaha limbah ini sudah jalan 5 Tahun, kemasannya hanya menggunakan plastik biasa, dan logo sudah ada tapi perlu diperbaiki lagi"
Terakhir di Dusun Krajan terdapat usaha yang berjalan dibidang makanan siap saji yaitu frozen food yang berbahan dasar daging ayam sebagai olahannya. Usaha ini dibandrol dengan harga Rp 5.000 per porsi, dan sudah berjalan selama 5 tahun lamanya mulai 2018 hingga sekarang. Usaha ini juga sudah berkecimpung dalam media sosial yaitu Facebook, Instagram kemudian membuka stand di daerah Jenggawah. Mbak Luluk selaku pemilik usaha ini berkata, "Frozen food ini sudah ada nama brandnya yaitu Dapoer Ummah, sudah ada juga logonya, kendalanya hanya di internal aja sih aku orangnya mood-mood an". Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya usaha ini sudah berjalan dengan baik, hanya saja perlu ditingkatkan legalitas usahanya khususnya dibagian perizinan.
Berdasarkan hasil peninjauan yang telah dilakukan seluruh usaha yang ada di Desa Wonojati ini memiliki potensi yang cukup baik untuk menunjang perekonomian masyarakat. Namun dari berbagai UMKM yang ada, ditemukan kelemahan yang sama dari setiap usaha yang mereka miliki yaitu terletak di bagian pemasaran produknya. Maka dari itu, mahasiswa KKN Kolaboratif 074 berusaha memberikan solusi mengenai permasalahan yang ada dengan mengajak pelaku UMKM melakukan branding ulang terhadap produk yang mereka miliki dan juga pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha). Mahasiswa KKN Kolaboratif 074 sudah bekerja sama dengan Ibu Mafrodah selaku sekretaris PKK Kecamatan untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada pelaku UMKM khususnya dalam pendaftaran NIB. Hal tersebut dilakukan agar usaha yang dijalankan oleh warga Desa Wonojati memiliki surat ijin dan dapat bersaing dengan baik di pasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H