Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu aspek wajib dalam perkuliahan disamping pengajaran dan penelitian. UIN Gus Dur Pekalongan mengadakan pengabdian masyarakat pada angkatan 54 di bulan September-November 2022 yang terdiri dari 95 kelompok dan bertempat di Kabupaten Tegal. Saat ini kelompok 73 beranggotakan 11 mahasiswa yang bertempat di Desa Sidamulya, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.Â
Program kerja yang diadakan oleh kelompok 73 berjumlah 3 dimana salah satunya yaitu Pelatihan Keterampilan Pengolahan Jagung Menjadi Keripik Tortila. Program kerja ini merupakan program kerja inovasi yang diajukan oleh kelompok 73 karena termasuk hal baru bagi masyarakat sebab sesuai dengan potensi yang ada di desa.
Tortila merupakan makanan ringan berbahan dasar jagung yang mudah dijumpai di Indonesia. Termasuk di Desa Sidamulya kecamatan Warureja kabupaten Tegal yang sebagian besar ladang juga sawah masyarakatnya ditanami dengan tanaman jagung membuat desa Sidamulya menjadi salah satu desa penghasil jagung di kabupaten Tegal.Â
Jagung-jagung dari desa Sidamulya ini umumnya dipanen pada usia 120 hari dan langsung dijual ke pengepul dengan harga mulai dari 400 ribu rupiah sampai 500 ribu rupiah per kwintalnya.
Banyaknya jagung di Desa Sidamulya membuat tim KKN UIN Gus Dur Pekalongan berinisiatif untuk membuat program kerja Pelatihan Keterampilan Jagung menjadi keripik tortila. Kegiatan ini berlangsung selama dua kali yang pertama dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2022 dengan peserta asatidz dan asatidzah madrasah diniyah dan TPQ Al-ittihat khoir dan yang ke dua pada tanggal 17 Oktober 2022 dengan peserta ibu-ibu warga Sidamulya.Â
Kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dari kepala desa Sidamulya sendiri serta masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme warga ketika kegiatan berlangsung. "harapan saya pengolahan jagung ini dapat diteruskan oleh warga sidamulya dan menjadi produk desa yang nantinya bisa dikelola BUMDES guna meningkatkan ekonomi desa". Ujar Bapak Pramono, S.H dalam sambutannya.
Tentunya pembuatan keripik tortila ini sangatlah mudah. Menggunakan jagung asli dari desa Sidamulya yang berusia kira-kira 70-80 hari, serta bahan tambahan lain yaitu tepung terigu, tepung tapioka, penyedap rasa, garam, perisa jagung, minyak, dan air.Â
Alat yang digunakanpun mudah untuk ditemukan seperti baskom, pisau, alat penggiling atau roll, wajan, kompor, spatula, dan saringan untuk meniriskan. Selama dua kali proses pelatihan, masyarakat Desa Sidamulya ikut serta dalam pembuatannya dan diakhir proses pembuatan masing-masing warga membawa pulang satu pouch berisi keripik tortilla buatan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H