Bondowoso, 14 Januari 2024 - Kelompok 6 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember Periode 1 telah berhasil melaksanakan proyek inovatif mereka di Desa Karanganyar, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi di Desa Karanganyar adalah kesulitan dalam membuat surat di balai desa. Metode konvensional yang masih digunakan, yaitu dengan menyimpan draft dari berbagai jenis surat secara manual, membuat proses tersebut kurang efisien dan rentan terhadap human error.
Dalam menghadapi permasalahan ini, Kelompok 6 KKN Universitas Jember memutuskan untuk memberikan solusi berupa pengembangan aplikasi desktop yang mereka beri nama SMARTSURAT. Aplikasi ini bertujuan untuk mendigitalisasi seluruh proses pembuatan surat di balai desa.
SMARTSURAT merupakan aplikasi berbasis desktop yang menawarkan sejumlah template surat yang dapat langsung terkonversi menjadi format PDF. Proses ini dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan mengisi beberapa form data yang dibutuhkan. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pembuatan surat di balai desa, sekaligus mengurangi risiko human error yang mungkin terjadi saat mengedit draft surat.
Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Kelompok 6 KKN, Fajar Wahyu Prianto, S.E, M.E, menyampaikan, "Kami merasa senang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Desa Karanganyar. SMARTSURAT hadir untuk mempermudah dan mempercepat proses pembuatan surat di balai desa, sekaligus mengurangi potensi kesalahan manusia dalam proses tersebut."
Aplikasi SMARTSURAT ini diharapkan dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk kebutuhan administratif di tingkat desa. Selain itu, kelompok ini juga memberikan pelatihan kepada warga desa untuk menggunakan aplikasi tersebut, sehingga penerapannya dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.
Desa Karanganyar mengapresiasi upaya Kelompok 6 KKN Universitas Jember dalam menghadirkan solusi yang kreatif dan berdaya guna. Pihak desa berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi contoh positif bagi desa-desa lainnya untuk mengadopsi teknologi guna meningkatkan efisiensi administratif di lingkungan mereka.
