Generasi muda sebagai regenerasi penerus bangsa memiliki peranan yang sangat penting untuk masa depan suatu bangsa di masa yang akan datang. Sehingga Pendidikan sebagai bekal anak dalam perjalanan hidup menuju kedewasaan sangat penting mengingat anak merupakan calon penerus bangsa.Â
Menurut Andi Agustang et.al. (2021) pendidikan merupakan hal yang fundamental untuk membangun suatu bangsa karena melalui pendidikan terdapat suatu proses transformasi nilai, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang nantinya akan berguna untuk membangun bangsa.
Sehingga maju atau tidaknya suatu bangsa juga ditentukan oleh faktor pendidikan sebagai pembentuk kualitas sumber daya manusia yang mumpuni untuk bersaing di tengah dunia yang sudah bergerak di kemajuan zaman.Â
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang akan selalu bergerak dinamis untuk terciptanya manusia unggul dan mampu mengembangkan dirinya untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya.Â
Dalam berkembangkan tatanan masyarakat di Indonesia pada awalnya menerima ajaran agama, pengetahuan, dan kebudayaan dari berbagai macam negara karena adanya perdagangan rempah-rempah pada zaman dahulu.
Indonesia memiliki corak tersendiri dengan adanya percampuran budaya dari negara tetangga. Dari tahun ke tahun pendidikan di Indonesia memiliki ciri yang berbeda-beda atau boleh dikatakan dinamis pada masa periode kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha seperti berpusat pada religi. Pada awalnya pendidikan hanya boleh dinikmati para raja dan bangsawan kaum atas saja yang artinya dunia pendidikan pada zaman dahulu masih bersifat eksklusif untuk orang-orang kaum atas saja (Syaharuddin & Heri Susanto, 2019).
Reformasi menjadi jawaban untuk dunia pendidikan dalam upaya untuk memperbaiki dunia pendidikan agar merata dan menciptakan bangsa yang unggul dan berdigdaya.Â
Reformasi pendidikan memiliki dua karakteristik yaitu terprogram dan sistemik. Reformasi pendidikan terprogram lebih menunjuk pada kurikulum atau program institusi pendidikan. Di dalam reformasi pendidikan terprogram terdapat inovasi.Â
Reformasi akan berjalan lurus dengan inovasi dimana adanya pembaharuan ide untuk meningkatkan program yang awalnya konvensional menjadi digital dan sebagainya. Sedangkan pendidikan sistemik merupakan suau pendekatan yang menggunakan konsep antara satu dengan yang lain (Elizabeth Simatupang & Indrawati Yuhertiana, 2021).
Lampeji sebuah desa di Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember merupakan salah satu bagian dari masyarakat Indonesia yang juga bergerak untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul.Â
Banyak generasi muda terutama anak tingkat dasar yang semangat untuk mengejar Pendidikan hal ini terbukti dengan besarnya antusiasme dari anak-anak warga sekitar posko kami.Â
Hampir setiap hari kami mengajar anak-anak mulai dari Bahasa inggris, matematika, agama, dan sebagainya. Sehingga terbesit dari inisiatif kelompok KKN 67 untuk membentuk sebuah program membangkitkan literasi yang nantinya akan kami laksanakan di Balai Desa Mumbulsari sebagai tempat untuk kami belajar mengajar. Rencana dari kelompok KKN 67 kami akan mencoba untuk berkolaborasi dengan Perpustakaan Daerah untuk datang di sekolah Lampeji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H