Mohon tunggu...
kkn66 gedangan
kkn66 gedangan Mohon Tunggu... Freelancer - Komunitas

Kelompok Kuliah Kerja Nyata 66 Universitas Muhammadiyah Malang di Desa Gedangan Kec. Sumobito Kab. Jombang th. 2019 .

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Usung Konsep Nobar, KKN 66 UMM Sukses Gelar Khitan Massal

8 Agustus 2019   12:13 Diperbarui: 8 Agustus 2019   12:30 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Kuliah Kerja Nyata 66 dari Universitas Muhammadiyah Malang melakukan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang telah sukses menyelenggarakan Khitan Massal bertema "Bersama kita peduli dan berbagi untuk generasi muda yang lebih sehat dengan gerakan 3S (Sirkumsisi, Sholeh dan Sehat)" dengan mengusung konsep nobar (nonton bareng) untuk menghilangkan ketegangan yang ada.

Konsep nobar diusung karena dianggap sebagai sebuah hiburan yang sederhana dan menarik. Hiburan tersebut berupa audio dan visual yang dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari rasa takut dan tegang sebelum di khitan. Selain itu, konsep nobar tidak hanya diperuntukkan kepada peserta khitan, namun juga diperuntukkan kepada keluarga peserta khitan yang ikut mendampingi, hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan saat menunggu di lokasi.

Khitan Massal merupakan salah satu program kerja unggulan dari KKN Kelompok 66 UMM yang dilaksanakan mulai pukul 12.45 di Balai Desa Gedangan. Khitan massal dihadiri lima anak laki -- laki dari SDN Gedangan 01, MI Muhammadiyah 6, dan SDN Gedangan 03 yang memakai baju kokoh dan sarung bermotif sama yang sudah dibagikan mahasiswa KKN 66 sebelumnya. Siswa yang berani menjadi peserta khitan massal adalah siswa kelas 4 sebanyak dua orang dan siswa kelas 6 sebanyak tiga orang.

Khitan atau sirkumsisi merupakan media pensucian diri dan bukti ketundukan seseorang terhadap tuntunan dan ajaran Rasulullah SAW. KKN 66 UMM membantu anak laki--laki muslim menjalankan kewajibannya dengan harapan, anak--anak menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sesuai dengan hadist nabi, "Sunnah fitrah yang lima adalah khitan (sunat), istihdad (mencukur rambut kemaluan), memotong kuku, mencukur kumis, dan mencabut rambut ketiak" (HR. Bukhari 5889, Muslim 257). 

Selain itu, menurut pendapat Sofia Mawaddatul Urfah selaku ketua pelaksana acara khitan massal menyatakan "Karena sebaik -- baiknya menusia adalah bermanfaat untuk orang lain". Melalui sirkumsisi, seorang anak sejak dini diajarkan mengenai pentingnya kesehatan dan kebersihan badan, karena membuang sebagian anggota tubuh yang menjadi persembunyian bakteri, virus, kotoran lainnya yang berasal dari air kencing, dimana bila tidak dibersihkan dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin. Sehingga tema 3S (Sirkumsisi, Sholeh dan Sehat) disini sangatlah sesuai dengan maksud acara yang diadakan KKN 66 UMM.

Acara khitan dimulai dengan acara pembukaan hingga sambutan dari beberapa pihak terkait. Acara inti dipimpin oleh Bapak Imam Mahali, Amd. Kep selaku Mantri yang berkompeten di daerah setempat. Peserta masuk ruangan khitan bergiliran setiap dua orang berdasarkan urutan datang. Peserta lain yang belum mendapat giliran, menunggu sambil nobar (nonton bareng) film "The Boss Baby" untuk menghilangkan ketegangan yang tengah dirasakan. 

Setelah semua peserta masuk, dilanjutkan nobar "Warkop DKI Reborn" untuk para kerabat peserta yang turut hadir meramaikan acara. Para kerabat peserta dibuat tertawa terbahak -- bahak sekaligus bernostalgia terhahdap film jaman 90an. Meskipun acara dilaksanakan secara singkat dan sederhana, acara berlangsung lancar dan sukses.

Adapun komentar dari kepala Desa Gedangan ketika ditanya perihal khitanan massal yang dilakukan oleh kelompok KKN 66 "Untuk khitanan massal kemarin kami sebagai warga Desa Gedangan merasa sangat berterima kasih atas diadakanya kegiatan tersebut karena sangat berkesan untuk masyarakat sekitar, tidak ada yang bisa kami berikan selain ucapan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu acara tersebut" ujar bapak Dedi Kurniadi.

Khitanan massal diharapkan dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesucian dalam kesehatan dan syariat agama. Semoga dengan adanya program khitanan massal ini bisa memberikan contoh kepada pihak desa untuk melaksanakan kegiatan ini secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun