World Health Organization  (2015) mengemukakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kekurangan gizi dan adanya infeksi berulang. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang terhambat dan tidak sesuai standar di usianya. Berdasarkan data hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kemenkes RI. (2021), menunjukkan  angka prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 24,4% dimana hampir 1 dari 4 balita mengalami stunting.
Stunting telah menjadi salah satu masalah yang cukup serius di Desa Karang Semanding, Balung, Jember. Pasalnya, data balita stunting di Desa Karang Semanding per bulan Februari 2023 menunjukkan data yang cukup tinggi dibandingkan dengan desa lain di Puskesmas Karang Duren Kecamatan Balung.Â
Hal ini menjadi perhatian tersendiri untuk mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 093 dalam menekan dan mengurangi angka stunting di Desa Karang Semanding.Â
Mahasiswa KKN berinisiasi untuk mencegah tingginya angka stunting di Desa Karang Semanding dengan membuat program KASDARTING "Karang Semanding Sadar Stunting".Â
Program ini berupa sosialisasi/penyuluhan yang diadakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa khususnya pada ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita mengenai stunting.Â
Pelaksanaan program KASDARTING tidak luput dari bantuan Pemerintah Desa (Pemdes) dan informasi yang diperoleh dari Bidan Desa Karang Semanding, Ibu Eka Oktaviana, A.Md.Keb. terkait angka stunting. Pemdes Karang Semanding mendukung penuh berjalannya program ini untuk menekan angka stunting yang ada di Desa Karang Semanding.Â
Program ini dilaksanakan pada hari Rabu (02/08/2023) yang dimulai pukul 08.30 - 10.00 yang dihadiri oleh 47 orang. Susunan acara dilakukan dengan sambutan dari perwakilan Pemdes, Bidan Desa, Koordinator KKN 093, materi, pretest/postest dan do'a.
Materi yang disampaikan mencakup definisi stunting, faktor dan penyebab stunting, dampak, serta cara pencegahan stunting yang disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapang Kelompok 093, Ibu Istifadatul Ilmiya, SST., M.Keb.
Program ini disambut antusias oleh para partisipan dan mereka menyimak materi dengan baik, hail ini ditunjukan dengan hasil evaluasi pengetahuan partisipan meningkat 90% setelah mendapatkan materi terkait stunting. Upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan mengubah pola asuh, pola makan, dan kebersihan/sanitasi.Â
Tidak hanya program sosialisasi saja, Mahasiswa KKN juga melakukan program pendukung KASDARTING yang berkaitan dengan upaya pencegahan stunting melalui perubahan pola makan yang bergizi dengan memanfaatkan daun kelor.Â
Mahasiswa KKN berinovasi dengan membuat puding daun kelor yang dikombinasikan dengan jagung manis serta vla susu yang dapat dikonsumsi oleh 3B (Bumil, Busui, dan Balita). Daun kelor memiliki kandungan vitamin, mineral, dan protein berupa asam amino esensial yang penting untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu menyusui dan Balita.
"Kegiatan ini cukup inovatif dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat, paling tidak dengan mengubah pola perilaku melalui pengetahuan tentang stunting. Apabila masyarakat sudah memiliki pengetahuan/pola pikir yang bagus, mereka akan membangun pola pikirnya sendiri" tanggapan Bidan Eka Oktaviana terkait kegiatan KASDARTING.Â
Dengan demikian, adanya kegiatan ini dapat memberi kesadaran terhadap masyarakat mengenai stunting dan langkah-langkah pencegahan stunting dapat diterapkan ke dalam kehidupan sehari - hari, sehingga menurunkan angka stunting di Desa Karang Semanding.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H