Sampah merupakan permasalahan yang makin serius di lingkungan, baik sampah organik maupun anorganik. Mengingat sampah di negara Indonesia juga makin parah karena banyaknya sampah yang dihasilkan masyarakat disertai dengan kurangnya pengelolaan dan tempat pembuangan sampah. Namun di Desa Rowokembu menanggapi permasalahan tersebut dengan sebuah aksi bank sampah yang bernama Bank Sampah Unit (BSU) Jalan Setia. BSU di Rowokembu ini digagas oleh salah satu warga desa yang sangat peduli dengan lingkungan dan disuport penuh oleh pemerintah desa dan akhirnya terbentuknya Bank Sampah Unit (BSU) Jalin Setia sejak 2021.
Pada tanggal 9 november 2024 bertepatan di Desa Rowokembu, Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan mahasiswa KKN UIN Gusdur ikut serta dalam membantu Bank Sampah Unit (BSU) Jalin Setia dalam melakukan penjemputan dan penimbangan sampah area Rowokembu dari RT 01 sampai RT 12. Hal ini merupakan sebuah layanan yang diberikan oleh BSU Jalin Setia yang biasa dikenal dengan sebutan jemput bola kepada nasabah. Mahasiswa juga telibat dalam menerima dan mencatat sampah yang dikumpulkan oleh warga setempat. Penggagas adanya bank sampah yaitu bu Ida salah satu warga dari RT 06 desa Rowokembu dan dikelola oleh bu lurah desa Rowokembu.
Masyarakat sudah memilah jenis sampah mulai dari sampah plastik, aluminium, atum kerdus, kertas, minyak jelantah dan lain-lain. Yang kemudian dikumpulkan di titik penimbangan setiap RT. Pelaksanaan penimbangan dilakukan setiap satu bulan sekali. KKN UIN Gusdur berharap agar Masyarakat lebih meningkatkan kesadaran mengenai sampah dan berharap agar nasabah Bank Sampah Unit (BSU) Jalin Setia semakin bertambah.
Sampah-sampah tersebut disetorkan ke Bank Sampah Unit (BSU) Jalin Setia yang kemudian dijual ke pengepul. Hasil dari penjualan tersebut disimpan lalu di uangkan ke nasabah pada saat menjelang lebaran. Nasabah yang rajin menabung sampah di BSU Jalin Setia dengan kategori menabung sampah terbanyak akan mendapat reward dari BSU Jalin Setia yang diambil dari 10% pendapatan dari pengepul.
Menurut salah satu warga bahwa penimbangan sampah memberikan manfaat yang positif yaitu memberikan lingkungan bersih dan Tabungan untuk menyambut hari raya. Uang yang dibagikan tersebut bisa digunakan nasabah untuk membeli keperluan lebaran seperti membeli ayam, sembako, dan juga baju lebaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H