Kepala sekolah Bapak Muhammad Kamil, memberikan kesempatan bagi para mahasiswa/i KKN untuk memasuki kelas 10 dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya moderasi beragama dalam konsep toleransi antar ummat beragama.Kegiatan ini berlangsung di kelas 10 dengan memberikan penjelasan materi edukasi tentang " Peran Penting Moderasi Beragama Dalam Meningkatkan Kerukunan Ummat Beragama".
Saat berlangsungnya proses seminar edukasi, beberapa pemateri perwakilan KKN 60 UINSU berjumlah 6 orang, yakni ; Dava, Fatimah,Fauzi,Nisa,Hairunnas dan Harapan Simamora.
Dalam seminar edukasi tersebut pemateri mengambil kesimpulan bahwa ;
1. Moderasi beragama dalam konsep toleransi atarummat beragama ini adalah gambaran sikap, dan cara pandang seseorang yang mengambil jalan tengah sisi keadilan dari setiap hal yang menyangkut sensitifitas agama orang lain.
2. Moderasi beragama adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga dan bertoleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada.
3. Moderasi beragama mengajarkan kita untuk saling menghargai satu sama lain.
4. Moderasi beragama  dapat membentuk sikap nasionalisme hidup dalam diri kita, yakni sikap yang loyalitas terhadap konsep bhinneka tunggal Ika, dan ini merupakan indikator penting dalam memperkuat sikap yang bermoderasi beragama dalam diri kita.
5. Dengan penguatan moderasi beragama diharapkan agar umat beragama, terkhusus nya adik - adik peserta didik dapat memposisikan diri secara tepat dalam lingkungan yang multireligius, sehingga terjadi harmonisasi sosial dan keseimbangan kehidupan sosial di lingkungan sekitar kita.
6. Ciri - ciri orang yang bermoderasi beragama adalah ;
* Hidupnya komitmen kebangsaan dalam diri nya, yakni menjunjung tinggi nilai nilai dari 4 pilar yang ada di Indonesia,yaitu Pancasila,bhinneka tunggal Ika,NKRI,dan UUD 1945.
* Memiliki sifat yang toleransi.Ketika ada seseorang yang tidak memiliki rasa toleransi dalam diri nya maka ia cenderung mempunyai sifat menipu orang lain, mudah membuli orang lain, merasa diri nya lebih baik dari orang lain, dsb.
* Anti kekerasan, artinya menjunjung tinggi nilai nilai kebersamaan dan perdamaian.
* Menghargai budaya orang lain, artinya kita tidak boleh fanatik dan mengklaim budaya orang lain itu salah, karena pada dasarnya kita memiliki beragam macam kebudayaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang harus kita jaga dengan baik keunikan nya.
7. Dampak disharmoni juga bisa terjadi dalam kehidupan beragama.Dampak Disharmoni adalah kondisi tidak selaras yang dianggap memiliki nilai negatif.Maka dari itu, agar terciptanya suasana kehidupan beragama yang harmonis, Adik adik bisa melakukan hal-hal berikut:
    * Menghormati perayaan hari besar keagamaan umat lain.
    * Menjaga silaturahmi dengan tetangga, teman, dan rekan kerja yang berbeda agama.
    * Menolong orang lain yang sedang mengalami musibah,
meskipun latar belakang agamanya berbeda.
    * Tidak merusak tempat ibadah umat beragama lain.               * Meningkatkan pemahaman mengenai agama.
    * Menimbang keyakinan dengan sikap menghormati dan menghargai agama lain.
Dalam proses seminar tersebut, para pemateri juga membuka sesi tanya jawab dan memberikan door prize untuk adik adik peserta didik yang berada di kelas 10.Hal ini dilakukan agar adik adik peserta didik dapat terfokus pada penyampaian materi dan memiliki semangat untuk memberikan pertanyaan pertanyaan terhadap apa yang tidak mereka ketahui tentang moderasi beragama.
Adapun tujuan seminar edukasi ini dilakukan untuk memberikan pemahaman terhadap adik - adik peserta didik betapa pentingnya moderasi beragama dalam ruang lingkup kehidupan kita sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai - nilai persatuan dan kesatuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H