Mohon tunggu...
kkn 60
kkn 60 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Mahasiswa KKN 60 UINSU Kab. Batubara Kec. Sei Suka Desa Tanjung Gading

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kunjungan Mahasiwa/i KKN 60 UINSU ke UMKM Gula Aren di Dusun Tanjung Mulia Desa Tanjung Gading Kecamatan Seisuka Kabupaten Batubara

22 September 2024   07:04 Diperbarui: 22 September 2024   07:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama ibu Aulia pemilik UMKM gula aren/dokpri

Kamis, 3 Agustus 2024, Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN)  60 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2024 mengunjungi salah satu UMKM gula aren yang tepatnya berada di Dusun Tanjung Mulia, Desa tanjung Gading, Kecamatan Sei suka, kabupaten Batu Bara

     Dari informasi yang didapatkan melalui narasumber, yaitu Ibu Aulia selaku istri dari bapak Ramli menuturkan bahwa usaha gula aren ini awal mulanya ialah dari turun temurun keluarga sang suami yaitu bapak Ramli, Usaha gula aren ini sudah berdiri sejak kurang lebih 15 tahun lamanya, saat sebelum ibu Aulia dan bapak Ramli Menikah.

Dokumentasi Gula aren/dokpri
Dokumentasi Gula aren/dokpri
Produksi gula aren sendiri merupakan suatu usaha yang memakan banyak waktu, tenaga, dan kesabaran yang tinggi. Dikarenakan pohon nira yang dimiliki oleh ibu Aulia dan Pak Ramli hanya beberapa saja, jadi ibu Aulia membagi hasil dengan pohon nira milik orang lain.

       Seperti pada musim kemarau saat ini, yang mana tentunya pohon nira yang dimiliki oleh ibu Aulia tidak banyak mengeluarkan air yang nantinya akan di produksi menjadi gula aren.

      Dalam proses produksi gula aren, tentunya harus dengan kesabaran yang tinggi, dikarenakan harus dimasak dengan kuali yang besar diatas tungku api dengan kayu bakar selama 8 jam terus menerus. Jika kayu api tidak dijaga dan kemudian mati, maka akan semakin lama pula proses memasak gula aren nantinya.
 
Di pasaran, tentunya kita terkadang bingung membedakan mana gula aren yang asli dan gula aren yang sudah bercampur dengan bahan lain seperti gula pasir. Dalam wawancara ini, ibu Aulia memberikan tips untuk membedakan gula aren yang asli dan bukan. "Kalau gula aren yang asli itu ga buat rasa akhir di lidah itu pahit, dan juga kalau misalnya gula aren yang udah ada campuran bahan lain itu bisa buat gatal di tenggorokan, warna gula aren asli dan campuran itu juga beda, tidak berwarna coklat gelap ." Tutur Ibu Aulia.

Kunjungan ini adalah sebagai bentuk program kerja mahasiswa KKN untuk mengetahui bagaimana UMKM itu berjalan dan sebagai bentuk sosialisasi untuk mempererat tali silaturahmi dengan warga sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun