Medan - Edukasi penyuluhan pencegahan stunting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita oleh mahasiswa KKN 60 UINSU telah dilaksanakan pada tanggal (13/8/24) dan (14/8/24).Mahasiswa KKN 60 UINSU berpartisipasi dengan posyandu Kasih Bunda yang terletak di Dusun Tanjung dan Dusun Tanjung Mulia Desa Tanjung Gading, Â Kec.Sei Suka Kab.Batubara.
Dalam upaya pencegahan terhadap stunting ini, mahasiswa KKN 60 UINSU melakukan beberapa kegiatan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap Desa Tanjung Gading.Mahasiswa KKN 60 UINSU berpartisipasi saat berlangsungnya kegiatan di posyandu Kasih Bunda yang ada di 2 Dusun Desa Tanjung Gading,yakni Dusun Tanjung dan Dusun Tanjung Mulia.Tak hanya itu,mahasiswa KKN juga memberikan sedikit edukasi tentang Stunting dan menyediakan PMT ( Pemberian Makanan Tambahan ) kepada anak anak usia balita yang ada di desa tersebut.
"Stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan pada anak yang dapat dicegah.Stunting dapat menyebabkan penurunan kemampuan intelektual, kemampuan motorik, produktivitas, dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang.
Pemerintah juga melakukan upaya pencegahan stunting melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak.
Disini kami juga menyediakan sedikit persediaan makanan untuk PMT berupa puding yang terbuat dari labu.Kami memilih labu sebagai bahan utama nya dikarenakan labu merupakan tumbuhan yang mudah dijangkau oleh semua kalangan, terutama labu kuning.Labu kuning memiliki sejumlah manfaat yang membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk membantu mengatasi masalah stunting.
Labu kuning berpotensi menjadi makanan fungsional untuk mencegah stunting pada anak-anak.Labu kuning mengandung banyak vitamin A dan C yang baik untuk daya tahan tubuh bayi.Vitamin C yang cukup dapat membantu bayi terhindar dari infeksi penyakit pernapasan seperti batuk pilek dan flu.Maka dari itu, untuk ibu ibu yang ada disini saya harap bisa menjadikan labu kuning sebagai bahan penting untuk diolah menjadi bahan makanan yang bermutu dan menyehatkan, khususnya bagi anak - anak usia balita yang masih rentan terhadap stunting".Ujar Syafira, selaku pemateri edukasi.
Tujuan program kerja dengan edukasi penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) ini dilakukan adalah bentuk dari upaya untuk mencegah terjadinya Stunting,yakni dengan memberikan wawasan baru terhadap warga sekitar, serta membantu dalam meningkatkan status gizi anak yang ada di desa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H