*Dusun Srunggo 2, 10 Agustus 2024* -- Di tengah kegembiraan masyarakat Dusun Srunggo 2 yang tengah merayakan berbagai kemajuan pembangunan, sebuah ancaman serius mengintai masa depan generasi muda mereka: stunting. Masalah kesehatan ini, yang dikenal sebagai kekerdilan akibat kekurangan gizi kronis pada anak-anak, kini menjadi perhatian utama dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sedang berlangsung di dusun ini.
Menurut data terbaru yang dihimpun oleh tim KKN UMY 17 yang berasal dari ibu Fitri yang merupakan kader POSYANDU di Srunggo 2, prevalensi stunting (prevalensi berarti jumlah keseluruhan penyakit yang terjadi pada suatu waktu tertentu di sebuah wilayah) di Dusun Srunggo 2 bahwa sepuluh (10) dari seratus (100) anak di dusun ini mengalami pertumbuhan yang terhambat, yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan potensi mereka.
Stunting terjadi akibat kombinasi dari beberapa faktor, termasuk kekurangan asupan gizi yang memadai, infeksi berulang, dan kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Di Dusun Srunggo 2, banyak keluarga masih menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi anak mereka, terutama karena keterbatasan ekonomi dan pengetahuan tentang pola makan sehat.
Untuk menghadapi tantangan ini, tim KKN telah meluncurkan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi prevalensi stunting. Kegiatan tersebut meliputi:
1. **Edukasi Gizi:** Pelatihan bagi ibu-ibu rumah tangga tentang pentingnya pola makan bergizi dan cara menyiapkan makanan sehat dengan bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka.
2. **Pemeriksaan Kesehatan Rutin:** Pemberian layanan kesehatan gratis, termasuk pemeriksaan pertumbuhan dan imunisasi bagi anak-anak, serta konsultasi dengan ahli gizi.
3. **Program Penyuluhan:** Sesi penyuluhan di sekolah-sekolah dan pusat komunitas untuk meningkatkan pemahaman tentang stunting dan dampaknya, serta langkah-langkah pencegahannya.
"Kami berharap dengan berbagai upaya ini, kita bisa menurunkan angka stunting di Dusun Srunggo 2 dan memastikan bahwa generasi mendatang tumbuh dengan sehat dan optimal," kata anggota tim KKN.
Keterlibatan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Para orang tua, pemimpin dusun, dan tokoh masyarakat diharapkan untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan perubahan gaya hidup sehat dan mendukung inisiatif yang telah dicanangkan.
Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga tantangan sosial dan ekonomi yang dapat memengaruhi masa depan suatu komunitas. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, Dusun Srunggo 2 memiliki potensi untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk anak-anak mereka.
Mari bersama-sama kita dukung dan berkontribusi dalam upaya mengatasi stunting, agar generasi mendatang dapat tumbuh sehat, kuat, dan siap menghadapi berbagai tantangan yang ada.
