Mohon tunggu...
KKN 251Sumber
KKN 251Sumber Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Sedang melaksanakan kegiatan KKN di desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penggunaan Sungai yang Kurang Optimal di Desa Sumber Tengah

21 Agustus 2022   08:59 Diperbarui: 21 Agustus 2022   09:03 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai merupakan sumber kehidupan. Pernyataan tersebut bisa dibenarkan dalam jangka waktu kapanpun, serta dalam situasi apapun. Pasalnya, sungai merupakan salah satu sumber air, yang mana air sendiri merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia ataupun seluruh makhluk hidup lain secara umum.

Kegunaan sungai bagi kehidupan manusia bermacam-macam. Seperti contohnya untuk kebutuhan mencari makan, kebutuhan ekonomi, bahkan juga sarana transportasi.

Yang menjadi permasalahan adalah ketika manusia mulai menggunakan sungai tanpa memikirkan dampak yang bisa dihasilkan dari aktivitas yang mereka lakukan. Yang dimaksudkan oleh kalimat tersebut adalah pemanfaatan sungai untuk kegiatan-kegiatan yang merusak keseimbangan lingkungan seperti pembuangan limbah.

penyalahgunaan sungai (Dokpri)
penyalahgunaan sungai (Dokpri)

Penggunaan sungai yang masih tidak terkontrol akan berujung pada kerusakan lingkungan sekitarnya. Pada akhirnya, pihak yang dirugikan juga merupakan manusia. Walaupun begitu, manusia yang menyalahi aturan alam ini juga seringkali tidak menyadari bahwa perbuatan mereka merupakan suatu pelanggaran.

Di Desa Sumber Tengah yang terdapat di Kecamatan Binakal, Kabupaten Bondowoso, sangat disayangkan bahwa fenomena penggunaan sungai yang berdampak buruk ini masih sering dijumpai.

Menurut pak Sunari selaku ketua RT 6 Desa Sumber Tengah, "rakyat disini sudah terbiasa pakai sungai untuk mandi, padahal sudah punya kamar mandi sendiri di setiap rumah,"

Pernyataan pak Sunari di atas bisa dibenarkan. Selama kelompok KKN 251 Universitas Jember menetap di desa Sumber Tengah, penampakan warga yang menggunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari sering ditemukan.

warga terbiasa menggunakan sungai untuk kegiatan sehari-harinya (Dokpri)
warga terbiasa menggunakan sungai untuk kegiatan sehari-harinya (Dokpri)

Kegiatan merugikan yang bisa dilihat selama kami berada di desa Sumber Tengah antara lain adalah mencuci piring, mencuci baju, mandi, buang sampah, juga buang air besar/kecil.

Warga di desa Sumber Tengah kemungkinan besar masih tidak mengetahui bahaya yang bisa disebabkan oleh kegiatan tersebut. Bahaya ini bisa dikategorikan menjadi dua macam tergantung kerusakan yang disebabkan, antara lain bahaya bagi lingkungan dan bahaya bagi manusia.

Bahaya untuk lingkungan datang dari fakta bahwa kegiatan warga yang dilakukan di sungai hampir seluruhnya menghasilkan limbah yang mayoritas bersifat merusak. Limbah limbah seperti air sabun, sampah, ataupun kotoran manusia semuanya bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Dampak buruk yang bisa dihasilkan adalah penurunan kualitas ekosistem, yang pada akhirnya bisa 'mematikan' sungai tersebut.

Sungai yang sudah mati tentunya tidak akan layak untuk menjadi tempat hidup, baik bagi hewan atau tumbuhan. Hal ini juga akan menjurus kepada kerusakan lingkungan di sekitar sungai. Hal yang menjadi sumber manfaat, justru menjadi sumber masalah akibat aktivitas merugikan yang dilakukan oleh manusia terhadap sungai tersebut. 

Situasi tersebut di atas juga akan merugikan manusia. Bahaya bagi manusia bisa dilihat dari berbagai penyakit yang timbul akibat penggunaan sungai yang kurang baik, seperti penyakit kulit dan penyakit pencernaan. 

MCK yang terletak di sungai (Dokpri)
MCK yang terletak di sungai (Dokpri)

Tidak bisa dipungkiri bahwa sungai yang kotor merupakan sumber penyakit, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami berharap penggunaan sungai bisa dilakukan dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan aturan lingkungan.

Penggunaan sungai yang baik bisa dimulai dari melestarikan lingkungan dan menjaga kebersihan bersamaan dengan aktivitas manusia. Sebagai contoh jika melakukan pemancingan bisa dengan metode tradisional, bukan menggunakan metode yang merusak seperti listrik, pukat, dsb. Selain itu aktivitas yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar bisa dikurangi secara berkala.

Dalam upaya menjaga kualitas sungai yang terdapat di desa Sumber Tengah serta peningkatan kesadaran masyarakat, kelompok KKN 251 Universitas Jember melakukan berbagai penyuluhan mengenai topik sanitasi.

Penyuluhan yang kami lakukan ditujukan kepada dua kalangan masyarakat di Sumber Tengah, yaitu kalangan muda yang masih berada pada bangku Sekolah Dasar, serta kalangan tua yang merupakan wakil-wakil masyarakat di masing-masing RT.

Harapan kami adalah warga desa Sumber Tengah setelah ini akan menyadari bahaya yang bisa timbul dari aktivitas yang mereka lakukan di sungai. Walaupun begitu, kami juga tetap menyadari bahwa perubahan ini akan sangat sulit direalisasikan, mengingat penggunaan sungai yang kurang optimal di desa Sumber Tengah sudah menjadi budaya/norma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun