Warga di desa Sumber Tengah kemungkinan besar masih tidak mengetahui bahaya yang bisa disebabkan oleh kegiatan tersebut. Bahaya ini bisa dikategorikan menjadi dua macam tergantung kerusakan yang disebabkan, antara lain bahaya bagi lingkungan dan bahaya bagi manusia.
Bahaya untuk lingkungan datang dari fakta bahwa kegiatan warga yang dilakukan di sungai hampir seluruhnya menghasilkan limbah yang mayoritas bersifat merusak. Limbah limbah seperti air sabun, sampah, ataupun kotoran manusia semuanya bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Dampak buruk yang bisa dihasilkan adalah penurunan kualitas ekosistem, yang pada akhirnya bisa 'mematikan' sungai tersebut.
Sungai yang sudah mati tentunya tidak akan layak untuk menjadi tempat hidup, baik bagi hewan atau tumbuhan. Hal ini juga akan menjurus kepada kerusakan lingkungan di sekitar sungai. Hal yang menjadi sumber manfaat, justru menjadi sumber masalah akibat aktivitas merugikan yang dilakukan oleh manusia terhadap sungai tersebut.Â
Situasi tersebut di atas juga akan merugikan manusia. Bahaya bagi manusia bisa dilihat dari berbagai penyakit yang timbul akibat penggunaan sungai yang kurang baik, seperti penyakit kulit dan penyakit pencernaan.Â
Tidak bisa dipungkiri bahwa sungai yang kotor merupakan sumber penyakit, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami berharap penggunaan sungai bisa dilakukan dengan sebaik mungkin dan sesuai dengan aturan lingkungan.
Penggunaan sungai yang baik bisa dimulai dari melestarikan lingkungan dan menjaga kebersihan bersamaan dengan aktivitas manusia. Sebagai contoh jika melakukan pemancingan bisa dengan metode tradisional, bukan menggunakan metode yang merusak seperti listrik, pukat, dsb. Selain itu aktivitas yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar bisa dikurangi secara berkala.
Dalam upaya menjaga kualitas sungai yang terdapat di desa Sumber Tengah serta peningkatan kesadaran masyarakat, kelompok KKN 251 Universitas Jember melakukan berbagai penyuluhan mengenai topik sanitasi.
Penyuluhan yang kami lakukan ditujukan kepada dua kalangan masyarakat di Sumber Tengah, yaitu kalangan muda yang masih berada pada bangku Sekolah Dasar, serta kalangan tua yang merupakan wakil-wakil masyarakat di masing-masing RT.
Harapan kami adalah warga desa Sumber Tengah setelah ini akan menyadari bahaya yang bisa timbul dari aktivitas yang mereka lakukan di sungai. Walaupun begitu, kami juga tetap menyadari bahwa perubahan ini akan sangat sulit direalisasikan, mengingat penggunaan sungai yang kurang optimal di desa Sumber Tengah sudah menjadi budaya/norma.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H