Kelompok KKN UMD 476 dari Universitas Jember manfaatkan Kawasan Rumah Pangan Lestasi (KRPL) di Dusun Balungparen, Desa Mojoparon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan mandiri.
Desa Mojoparon memiliki lahan kosong yang dapat dijadikan kawasan KRPL. KRPL Desa Mojoparon baru dirintis pada bulan Juni 2022 untuk kegiatan lomba 10 program pokok PKK pada akhir Juli 2022.
Sayur yang ditanam sangat beragam seperti kankung, bayam, sawi, pakcoy, seledri, daun bawang, brokoli, kubis, gambas, buncis, dan kacang panjang. Sedangkan buah yang ditanam pun beragam seperti buah tomat, cabai, timun, terong, stroberi, dan melon.
Setelah perlombaan usai, kawasan ini tidak lagi menjadi sorot perhatian sehingga banyak tanaman yang tidak terawat. Peluang ini ditangkap oleh kelompok KKN 476 seperti yang disampaikan oleh Tsania Afifatus Zahro untuk mewujudkan ketahanan pangan mandiri dengan kerja sama dari semua warga.
"Lahan, tanaman, dan pupuknya sudah ada. Jadi yang dibutuhkan yaitu SDM yang mengelola," ucap Tsania saat ditemui di posko KKN 476. Senin, 1 Agustus 2022.
Kelompok KKN 476 dibantu oleh Bapak Idris selaku perangkat desa bagian pembangunan dan pertanian, rutin mengontrol perkembangan sayuran dan buah-buahan mulai dari pembibitan hingga masa panen.
"Kami membuat program rutin untuk pengelolaan KRPL dari pembibitan hingga masa panen," imbuh Lailatul Khomisah, anggota KKN 476.
Sementara itu, kelompok KKN 476 bersama Bapak Idris juga berusaha menumbuhkan rasa kepemilikan dan bertanggung jawab dalam mengelola KRPL. Warga dapat memanen sayur dan buah sesuai kebutuhan. Selain itu, warga juga diajak untuk bantu rawat tanaman seperti menyiram air dan mencabut rumput. Â Â
"Mahasiswa KKN di sini hanya sementara, jadi warga juga harus mandiri kelola KRPL," jelas Bapak Idris.
Beberapa inovasi pupuk organik dan metode penanaman modern turut diperkenalkan seperti metode hidroponik dan green polybag untuk menuju pertanian ramah lingkungan.
"Lahan sempit tidak lagi jadi kendala, hidroponik dapat diterapkan dimana saja. Agar ramah lingkungan juga diperkenalkan green polybag dari daun pisang. Sementara itu, kami juga menggunakan pupuk organik agar ramah lingkungan," jelas Tsania.
"Melalui upaya ini, kami berharap warga Desa Mojoparon dapat menuju desa dengan ketahanan pakan mandiri yang berkelanjutan. Pola pikir masyarakat dapat diubah dari yang awalnya hanya sebagai pembeli menjadi produsen," tutup Lailatul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H