Mohon tunggu...
KKN 473DARUNGAN
KKN 473DARUNGAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sangat Kreatif, Mahasiswa KKN 473 UNEJ Beri Inovasi pada Kemasan dan Pemasaran Beras Ketan di Desa Darungan, Lumajang

19 Agustus 2022   18:32 Diperbarui: 20 Agustus 2022   06:44 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LUMAJANG-Beras ketan termasuk kedalam komoditas hasil pertanian yang banyak ditanam oleh masyarakat Desa Darungan, Kec.Yosowilangun, Kab. Lumajang. 

Melimpahnya  hasil beras ketan sebesar 4.092 Ton/Ha di Desa Darungan menjadikan komoditas ini sebagai komoditas yang diunggulkan. Terlihat dari banyaknya tempat penggilingan di desa ini, sesuai hasil survey yang ditemui berjumlah 13 tempat penggilingan. 

Biasanya para pengepul membeli beras ketan langsung dari para petani di Desa Darungan. Beras ketan yang sudah dibeli kemudian akan digiling di salah satu tempat penggilingan di Desa Darungan dan beras ketan yang sudah melewati proses penggilingan siap dipasarkan hingga luar Kota Lumajang. 

Gambar 2. Inovasi Kemasan Beras Ketan Cap Srikoyo
Gambar 2. Inovasi Kemasan Beras Ketan Cap Srikoyo

Mahasiswa KKN 473 UNEJ memiliki inovasi pada kemasan dan pemasaran beras kepada para pengepul serta pedagang ketan agar ketan yang mereka jual mampu menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Mahasiswa KKN 473 UNEJ membuat re-desain kemasan milik pengepul sebelumnya menjadi lebih praktis menjadi kemasan 1 kg yang sebelumnya hanya menyediakan kemasan 25-50 kg saja. 

Hal ini bertujuan agar kemasan yang lebih kecil dan praktis ini mampu dijual di toko-toko umkm serta toko online shop yang pastinya akan menambah konsumen atau pembeli beras ketan. Harga beras ketan 1 kg yang bernilai jual seharga 15 ribu ini memiliki kemasan yang unik yaitu dengan menggunakan vacuum sealer yang bertujuan agar beras ketan memiliki masa penyimpanan dengan waktu yang cukup lama sekitar 3-4 bulan. 

Kemasan dengan packaging yang rapih dan unik ini tentunya akan membantu dalam penjualan beras ketan ke media sosial karena pastinya para calon pembeli akan tertarik dengan beras ketan tersebut.

Pemasaran beras ketan ini nantinya akan diperluas mulai Malang-Surabaya bahkan hingga dapat dijangkau seluruh Indonesia dengan memanfaatkan marketplace dan media sosial yang mudah diakses dan banyak dijangkau oleh konsumen. 

Mahasiswa KKN 473 UNEJ bekerja sama dengan salah satu pedagang beras ketan di Desa Darungan yang sudah memiliki merk dagang “Beras Ketan Super Cap Srikoyo”. Dalam kesempatan ini, mahasiswa KKN 473 UNEJ membantu pedagang untuk memperluas jangkauan pemasaran dengan membuat beberapa akun pemasaran seperti Shopee, Instagram, dan Facebook.

 Akun yang sudah dibuat dan siap untuk dioperasikan dapat dicantumkan berbagai informasi terkait produk yang dipasarakan mulai dari deskripsi produk, alamat hingga ekspekdisi pengiriman. Kurangnya pemahaman teknologi pada pedagang, tentunya menjadi PR baru bagi kami mahasiswa KKN 473 UNEJ sebagai fasilitator untuk dapat memberikan pemahaman terbaru terkait pemasaran online. 

Harapannya dengan penjualan beras ketan melalui sistem pemasaran secara online, merk dagang “Beras Ketan Super Cap Srikoyo” dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan dapat menjangkau konsumen diseluruh Indonesia sehingga dapat meningkatkan omset penjualan dari beras ketan asli Lumajang ini. 

Gambar 3. BUMDES
Gambar 3. BUMDES "Damar Mas"

BUMDES “Damar Mas” merupakan badan usaha yang dimiliki oleh Desa Darungan yang berperan dalam memajukan perekonomian desa. Oleh karena itu, mahasiswa KKN 473 UNEJ juga mengadakan sosialiasasi kepada pengurus BUMDES dan Karang Taruna Desa Darungan agar memberikan pemahaman baru terkait business plan produk beras ketan untuk kedepannya. 

Harapannya, BUMDES “Damar Mas” dapat bekerja sama dengan para pedagang beras ketan yang ada di Desa Darungan dengan berperan sebagai “Dropshipper” untuk mengoptimalkan kembali dan meningkatkan pendapatan BUMDES melalui proses penjualan beras ketan di Desa Darungan untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun