Pupuk merupakan salah satu input produksi pertanian yang sangat mempengaruhi produksi tanaman. Kekurangan pupuk pada tanaman dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas tanaman. Pupuk kimia merupakan pupuk yang umum digunakan saat ini, namun apabila dipakai secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pupuk kimia juga menghasilkan residu pada tanaman, sehingga penggunaannya perlu dibatasi.
Pupuk organik cair dan padat merupakan salah satu solusi sebagai pengganti pupuk kimia. Pupuk organik memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu dalam tanah maupun tanaman, murah, dan bahan baku pupuk yang mudah didapat. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro kompleks sehingga tanaman mendapatkan nutrisi yang lengkap.
Salah satu program kerja KKN Universitas Slamet Riyadi Surakarta (Unisri) Kelompok 79 adalah pembuatan pupuk organik cair dan padat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Agustus 2023 di Dukuh Sendang Nongko, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah. Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Ardika Cahyo dari Fakultas Pertanian Unisri dan Awaludin yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Unisri.
Pupuk organik cair dibuat dari bahan bonggol pisang yang telah dicacah, molase, dan EM4. POC dibuat dengan cara bonggol pisang cacah sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam 5 liter air kemudian ditambah EM4 sebanyak 1 tutup botol dan satu tutup botol molase. Bahan yang telah dicampur diaduk dan ditutup dengan rapat. Pupuk difermentasikan selama 3 minggu. Pupuk di aplikasikan dengan cara disemprotkan dengan konsentrasi 250 ml/15 liter, atau aplikasi kocor dengan konsentrasi 100 ml/liter.
Pupuk organik padat dibuat dengan cara kotoran hewan yang telah mengering seperti kotoran kambing, sapi, maupun ayam dihamparkan pada suatu wadah. Kotoran diberi dolomit untuk menetralkan pH pupuk. Pupuk kemudian diberi molase dan EM4 dan di fermentasi selama 3 minggu. Pupuk organik padat diberikan pada tanaman dengan cara ditabur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H