Mohon tunggu...
kkn Unisri Kelompok 79
kkn Unisri Kelompok 79 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Cerita Desa Wonoharjo KKN PPM UNISRI 2023 KELOMPOK 79 DPL Dr.Dra.Sumarmi, MP 24 Juli 31 Agustus Wonoharjo, Kemusu, Boyolali Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNISRI Tim 79 Kenalkan Pembuatan POC dan POP untuk Meningkatkan Hasil Pertanian Desa Wonoharjo

9 Agustus 2023   08:43 Diperbarui: 9 Agustus 2023   08:46 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pupuk merupakan salah satu input produksi pertanian yang sangat mempengaruhi produksi tanaman. Kekurangan pupuk pada tanaman dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas tanaman. Pupuk kimia merupakan pupuk yang umum digunakan saat ini, namun apabila dipakai secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pupuk kimia juga menghasilkan residu pada tanaman, sehingga penggunaannya perlu dibatasi.

Pupuk organik cair dan padat merupakan salah satu solusi sebagai pengganti pupuk kimia. Pupuk organik memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu dalam tanah maupun tanaman, murah, dan bahan baku pupuk yang mudah didapat. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro kompleks sehingga tanaman mendapatkan nutrisi yang lengkap.

Salah satu program kerja KKN Universitas Slamet Riyadi Surakarta (Unisri) Kelompok 79 adalah pembuatan pupuk organik cair dan padat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Agustus 2023 di Dukuh Sendang Nongko, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah. Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Ardika Cahyo dari Fakultas Pertanian Unisri dan Awaludin yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Unisri.

Pupuk organik cair dibuat dari bahan bonggol pisang yang telah dicacah, molase, dan EM4. POC dibuat dengan cara bonggol pisang cacah sebanyak 1 kg dimasukkan ke dalam 5 liter air kemudian ditambah EM4 sebanyak 1 tutup botol dan satu tutup botol molase. Bahan yang telah dicampur diaduk dan ditutup dengan rapat. Pupuk difermentasikan selama 3 minggu. Pupuk di aplikasikan dengan cara disemprotkan dengan konsentrasi 250 ml/15 liter, atau aplikasi kocor dengan konsentrasi 100 ml/liter.

Pupuk organik padat dibuat dengan cara kotoran hewan yang telah mengering seperti kotoran kambing, sapi, maupun ayam dihamparkan pada suatu wadah. Kotoran diberi dolomit untuk menetralkan pH pupuk. Pupuk kemudian diberi molase dan EM4 dan di fermentasi selama 3 minggu. Pupuk organik padat diberikan pada tanaman dengan cara ditabur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun