Stunting merupakan suatu kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting menurut WHO Child Growth Standard didasarkan pada indeks panjang badan dibandingkan dengan umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 SD.Â
Lumajang - 12 Agustus 2022Balita tergolong stunting apabila memiliki panjang atau tinggi badan menurut umurnya rendah dari standar nasional yang berlaku (Panel, E. & Nda, A. 2018). Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa persentase stunting di Indonesia sebesar 30,8%.Â
Menurut WHO persentase stunting di atas 20% merupakan masalah kesehatan masyarakat (Kemenkes 2017).Sebagai bentuk upaya pencegahan stunting, mahasiswa KKN 456 UNEJ mengadakan promosi kesehatan serta pemberian makanan tambahan (PMT) di Dusun Krajan.Â
Program ini merupakan keberlanjutan dari program pencegahan stunting di Desa Wonocepokoayu yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Institut Pertanian Bogor (IPB) di Dusun Wonoayu.Â
Dusun Krajan dipilih karena dusun ini memiliki jumlah peserta posyandu terbanyak di Desa Wonocepokoayu yaitu sejumlah 50 balita. Promosi kesehatan tentang stunting merupakan salah satu cara mencegah terjadinya stunting di Dusun Krajan.Â
Pelaksanaan promosi kesehatan pencegahan stunting dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan bulanan posyandu yaitu tanggal 12 Agustus 2022 untuk meningkatkan partisipasi ibu hamil dan ibu dengan balita dalam kegiatan tersebut.
Selain melakukan promosi kesehatan, mahasiswa KKN 456 UNEJ juga melakukan pembagian pemberian makanan tambaha  (PMT) pada peserta posyandu. Berdasarkan studi lapang yang telah dilakukan di Desa Wonocepokoayu didapatkan hasil bahwa dari keempat Dusun yaitu Dusun Pancen, Pandan, Wonoayu dan Krajan menunjukkan bahwa program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu sebagian besar masih berbasis nasi, sayur sup dan lauk pauk.Â
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini mahasiswa KKN 456 UNEJ membuat PMT berbahan dasar pangan lokal yaitu puding jagung. Puding jagung dipilih karena mengandung zat  fosfor, potasium, magnesium, dan zat besi yang berguna bagi perkembangan otak, otot, dan tulang balita. Selain itu, jagung juga merupakan jenis buah yang terjangkau dan mudah didapatkan.
1. Sisir jagung kemudian haluskan menggunakan blender
2. Rebus agar-agar plain bersama dengan 600 ml air dan gula pasir (sesuai selera)
3. Masukkan 6 sendok makan jagung yang telah diblender
4. Tambahkan 80 gram susu kental manis dan aduk secara merata
5. Masukkan puding ke dalam cetakan berupa cup kecil dan tunggu sampai mengeras
6. Puding jagung siap dinikmati
Puding ini dibuat pagi hari sebelum pelaksanaan posyandu agar puding dalam keadaan segar.
Sebelum kegiatan promosi kesehatan, mahasiswa KKN ikut membantu bidan desa, perawat, dan kader untuk melaksanakan posyandu rutin bulan Agustus di Dusun Krajan. Dari 50 balita yang terdaftar sebagai peserta Posyandu Dusun Krajan, terdapat 48 balita beserta ibu yang hadir pada kegiatan posyandu. Berikut ini sistematika pelaksanaan posyandu di Dusun Krajan:
Meja 1: Pendaftaran dan penberian vitamin A
Meja 2: Â Pengukuran tinggi badan, berat badan, LIKA, dan LILA
Meja 3: Pemberian obat cacing
Meja 4: Imunisasi campak
Setelah posyandu selesai, selanjutnya perwakilan mahasiswa KKN 456 UNEJ yaitu Erma Yunitasari melakukan promosi kesehatan. Topik yang dibahas antara lain: pengertian stunting, penyebab stunting, dampak stunting (jangka pendek dan jangka panjang) serta cara pencegahan stunting. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, penutupan, serta pembagian PMT.
Sumber Referensi :
Kemenkes RI. 2017. Indonesia Sehat Bebas Stunting. Jakarta: KementerianKomunikasi dan Informatika RI Direktorat Jenderal Informasi danKomunikasi Publik.
Panel, E. & Nda, A. 2018. Scientific Opinion on Nutrient Requirements and Dietary Intakes of Infants and Young Children in the European Union. EFSA J, 11(1), 1–103. WHO. World Health Statistics 2016: Monitoring Health for the SDGs, Sustainable Development Goals.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H