Kebutuhan para petani di desa Gubrih akan pupuk tak bisa ditunda-tunda. Pemberian pupuk yang cukup, baik kuantitas maupun kualitas, membuat tanaman tumbuh subur dan memberikan hasil maksimal. Meskipun terkadang pupuk langka, tetap harus ada upaya mengatasinya. Keberhasilan dalam usaha petani ditentukan oleh berbagai faktor produksi. Salah satu diantaranya, yang sangat berperan penting dan menentukan adalah pupuk.
Penurunan efisiensi pupuk berkaitan erat dengan faktor tanah dimana telah terjadi kemunduran kesehatan tanah baik secara kimia, fisik maupun biologi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang tepat. Keadaan ini terjadi di lahan sawah, lahan kering Agar tidak terus berlarut-larut, permasalahan tersebut tentu harus segera dicarikan solusinya. Salah satu solusi tersebut adalah dengan mengoptimalkan pembuatan dan penggunaan pupuk organik, khususnya pupuk organik cair.
Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang tersedia dalam bentuk cair. POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. POC juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
Proses pembuatan sisa hasil kotoran sapi menjadi pupuk organik secara manual memerlukan waktu sekitar 3 minggu, waktu pembuatan kompos dapat dipersingkat menjadi 2 minggu. Pengomposan atau pembuatan pupuk organik merupakan suatu metode untuk mengkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang lebih sederhana dengan menggunakan aktivitas mikroba. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pembuatan pupuk organik yaitu nilai ukuran bahan, campuran bahan, mikroorganisme yang bekerja, kelembaban, temperatur.
Pupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukkan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan. EM4 merupakan bahan yang membantu mempercepat proses pembuatan pupuk organik dan meningkatkan kualitasnya. Bahan -- bahan yang dibutuhkan adalah kotoran sapi, air dan starter bakteri. Kalau memungkinkan bisa ditambah bahan lain seperti dedak dan gula pasir atau molases.
Starter bakteri banyak macamnya. Bisa menggunakan EM4, molase dan masih banyak yang lainnya. langkah pertama adalah kotoran sapi dicampur dengan air. Kemudian campuran tersebut diaduk sampai merata. Setelah tercampur, ditambahkan EM4 kemudian dicampurkan dengan molase. Setelah itu diaduk lagi dan disimpan dalam wadah tertutup selama 3 minggu setiap 3 hari dilakukan pengadukan.
Pembuatan POC ini bertujuan untuk membantu masyarakat desa Gubrih dalam memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan bakunya dan dengan penambahan EM4 dan molase. Dengan demikian masyarakat Desa Gubrih dapat mandiri dalam menggunakan pupuk hasil buatan sendiri. Kepala desa Gubrih juga mendukung dalam pembuatan pupuk yang mayoritas sebagai petani sehingga maju dan berhasil baik.
Kami juga berharap, desa Gubrig menjadi aktif sehingga dapat meningkarkan para masyarakat untuk menjadi lebih produktif. Bagi para pemudanya, agar dapat memajukan desa dan memakmurkan keluarganya sendiri.