Mohon tunggu...
KKN42 Glingseran
KKN42 Glingseran Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa KKN Universitas Jember

KKN Kelompok 42

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN 42 Glingseran: Pembuatan Pupuk Kadang Padat dan Pengemasan Pupuk Organik Cair

9 Februari 2023   11:03 Diperbarui: 9 Februari 2023   17:08 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

05/02/2023 -- Pupuk kandang merupakan sebuah produk hasil fermentasi dari kotoran binatang peliharaan yang digunakan sebagai penambah unsur hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Pupuk kandang berwujud  padat yang menyerupai tanah setelah difermentasi. Kotoran ternak yang berbentuk padat baik belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan dapat digunakan sebagai sumber hara bagi tanaman serta dapat memperbaiki fisik, biologi, dan kimia pada tanah.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di Desa Glingseran, terdapat banyak kotoran sapi yang terbuang dan belum dimanfaatkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, untuk mengurangi sampah kotoran sapi mahasiswa KKN berinisiatif untuk membuat pupuk kandang padat berbahan kotoran sapi yang telah dikeringkan. Pembuatan tersebut dilakukan pada hari Selasa, 31 Januari 2023 di lahan kosong belakang rumah Kepala Desa. Pembuatan pupuk kandang diawali dengan pengambilan kotoran sapi di rumah warga lalu kotoran tersebut dikeringkan agar kadar air dalam kotoran sapi tersebut berkurang. Sebelum kotoran sapi diolah, mahasiswa KKN membuat lubang untuk menampung kotoran sapi yang sudah dikeringkan dan berlanjut pada tahap pengomposan. Lubang yang telah jadi dimasukkan kotoran sapi kering lalu diberikan campuran EM4, air, dan gula yang sudah ditakar sesuai rasio. Kotoran sapi yang telah dicampur bahan kimia ditutup dengan terpal agar fermentasi sempurna. Estimasi pupuk kandang akan jadi dalam kurun waktu 10 hari. Pembuatan pupuk kandang memperhatikan kondisi lingkungan. Apabila lingkungan sedang musim hujan dan pupuk sering terguyur air, maka waktu yang dibutuhkan dalam proses fermentasi melebihi 10 hari.

Kegiatan pada minggu ini dilanjutkan dengan pengemasan Pupuk Organik Cair (POC). Pengemasan bertujuan untuk mengemas POC agar lebih menarik konsumen, serta melindungi produk dari kontaminasi luar. Kegiatan pengemasan dan foto produk dilakukan pada hari Minggu, 5 Februari 2023 secara bersama oleh Mahasiswa KKN di halaman rumah Kepala Desa. Kegiatan pengemasan dilakukan setelah POC telah matang dan sesuai kriteria yang didapat. Masa kematangan POC yang berasal dari bahan sampah organic rumah tangga selama 21 hari.  POC yang telah matang dikemas pada botol yang sudah dipilih dan diberikan logo yang telah dibuat. Botol yang dipilih merupakan botol plastic yang tebal ataupun botol kaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun