Sumberwuluh - Kelompok 429 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unej Membangun Desa (UMD) periode II tahun ajaran 2021/2022 merupakan salah satu kelompok KKN yang diterjunkan di Kabupaten Lumajang pada Rabu (20/7) lalu, lebih tepatnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candirpuro.Â
Sebagai salah satu kelompok dalam program KKN UMD, KKN kelompok 429 mendapatkan empat tematik yang harus dikerjakan di Desa Sumberwuluh dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi desa.
Empat tematik tersebut, yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Data, Stunting dan Kesehatan Lingkungan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Desa Wisata, dan Desa Tanggap Bencana.
Sebelum menjalankan program kerjanya, KKN kelompok 429 melakukan beberapa observasi pada narasumber yang sesuai dengan tematik KKN, salah satunya tematik BUMDes.
BUMDes sendiri merupakan sebuah usaha yang dimiliki dan dikelola oleh desa. Desa dapat mendirikan BUMDes, sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.
KKN kelompok 429 melakukan observasi tentang BUMDes Sumberwuluh pada Samsul Arifin, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Sumberwuluh. Sekdes tersebut mengatakan bahwa, Sumberwuluh memiliki empat unit BUMDes. "Pertama simpan pinjam, terus PPOB (Paymen Point Online Banking) pulsa, terus perdagangan, jasa penyewaan alat camping, juga kafe," ucapnya pada Kamis (28/7).
Salah satu unit BUMDes Sumberwuluh yang kurang berjalan dengan baik adalah Cafe Rosella. Kafe tersebut terletak di Dusun Poncosumo, di jalan menuju wisata Gunung Wayang.
Samsul Arifin mengungkapkan, Cafe Rosella sangat potensial untuk terus dikembangkan, terutama disebabkan oleh tempatnya yang strategis. "Sangat berpotensi, karena tempatnya strategis, dekat dengan adanya wisata Gunung Wayang, UMKMnya, penjualannya di sana," ungkapnya.
Mengenai kendala dalam pengembangan Cafe Rosella, Samsul Arifin menjelaskan bahwa manajemen di dalam kafe masih belum optimal. Selain itu, penataan dalam segi produk juga kurang maksimal. Sehingga, secara keseluruhan perencanaannya dinilai masih kurang tertata. "Manajemen di dalam masih belum optimal. Penataan dalam hal penataan produk, penataan lokasinya, menunya, itu masih belum," jelasnya.
Berdasarkan hal tersebut, Samsul Arifin berharap mahasiswa KKN kelompok 429 dapat membantu dari segi manjemen dalam kafe, penataan kafe baik produk maupun tempat, juga promosi atau pemasaran kafe. "Dari segi manajemennya, penataan, pemasaran, juga dari segi promosinya itu," ucapnya.
Selain itu, ia juga berharap dengan adanya kerja sama antara pihak pengelola BUMDes dan mahasiswa KKN, BUMDes dapat berjalan dengan lebih baik lagi, baik dari segi manajemen dan penataan kafe, atau menu-menu baru yang lebih inovatif. "BUMDes dapat berjalan dengan baik. Penataan manajemennya juga teratur, selain itu juga ada ide inovatif dari anak-anak KKN dalam hal menu atau tempatnya," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Mohammad Rian Arifin, koordinator Desa Sumberwuluh KKN kelompok 429 turut membenarkan. Ia mengaku bahwa ia dan anggota kelompok KKN 429 akan memberikan inovasi menu baru yang dapat menarik minat anak-anak muda. "Terkait menu-menu, kami sebagai mahasiswa memberikan inovasi-inovasi yang memang itu diminati oleh kawula muda," jelasnya pada Kamis (28/7).
Selain itu, ia juga mengatakan akan membantu pemasaran kafe melalui media-media sosial, seperti instagram dan facebook. "Beliau (pengelola BUMDes) masih belum melakukan pemasaran secara komitmen di media sosial. Jadi nantinya kita fokus di facebook tapi juga tidak melupakan madia media sosial lainnya," ucapnya.Â
Sejalan dengan Samsul Arifin, Rian berharap kerja sama ini juga akan memberikan dampak positif bagi Cafe Rosella dengan konsep dan inovasi yang lebih baru dan fresh. "Harapan utama saya, saya dan tim saya dapat membuat konsep baru, seperti penamaan baru yang lebih fresh lagi, membuat menu2 baru," jelasnya.[]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI