Selain Inovasi Produk dan Inovasi Digitalisasi UMKM, program kerja KKN ini juga memiliki fokus untuk mengembangkan Produk Lokal Agar mendapatkan Daya tarik dan nilai jual yang tinggi. Mahasiswa KKN mengadakan sesi diskusi dengan UMKM setempat untuk mengevaluasi beberapa produk seperti evaluasi dari segi Kualitas,Kemasan dan Inovasi rasa yang lebih baik.
Beberapa UMKM yang berdiskusi adalah produsen makanan ringan seperti Sriping Pisang, Peyek kacang, Peyek udang. setelah diskusi produk mereka diubah dengan kemasan yang lebih menarik, Rasa yang memiliki varian banyak disesuaikan dengan selera masyarakat yang kekinian. Diharapkan hal ini memiliki dampak yang positif sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang    meningkat.
"Dengan adanya mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto memberikan dampak yang baik bagi UMKM setempat. Program yang diberikan memiliki inovasi yang dapat diterapkan memiliki tingkat keberhasilan yang positif. Apalagi dengan adanya inovasi bunga jantung pisang crispy yang mulanya awam di telinga masyarakat, kini mulai dikenal karena cita rasa yang gurih dan nikmat" Ujar Bapak Karsono selaku Kepala Desa Cidora.
Tim KKN UMP berharap inovasi yang telah diberikan kepada UMKM selama kegiatan KKN dapat terus berlanjut dan berkembang dan memberikan manfaat positif Jangka Panjang bagi para pelaku UMKM desa cidora.
"Meskipun KKN sudah selesai, Kami berharap masyarakat dapat melanjutkan Inovasi yang sudah diberikan agar UMKM desa Cidora dapat bangkit, brkembang untuk lebih maju" Ujar Aldi Alfiyan selaku Koordinator Desa Cidora KKN UMP 073.
MEMANFAATKAN TEKNOLOGI : Mahasiswa KKN UMP ciptakan Alat Ukur Tinggi Badan Otomatis berbasis ARDUINO,ULTRASONIC I2CÂ
Mahasiswa KKN UMP kembali menghadirkan Inovasi melalui Program kerja Individu yang bertujuan untuk mengukur tinggi badan Lansia desa cidora, agar lebih cepat dan mendapatkan nilai ukur yang efisien. Inovasi alat ukur ini dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan sarana dalam mengukur tinggi badan lansia di Posyandu Desa Cidora,Lumbir Banyumas.
Menurut Pengamatan Mahasiswa KKN UMP, alat ukur tinggi badan yang tersedia di desa cidora belum lengkap. Hal itu yang menggerakan niat mahasiswa untuk menciptakan alat ukur tinggi badan otomatis yang diberikan kepada Desa Cidora melalui perwakilan perangkat desa dan berbagai kader posyandu lansia.
Kelebihan alat ukur tinggi badan otomatis ini adalah dengan memiliki tingkatan nilai ukur yang pasti pas dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengukurnya. Peserta Posyandu Lansia cukup berdiri tegak dibawah sensor i2c kemudian akan muncul dengan sendirinya nilai ukur tinggi badan orang tersebut.
"Alat ukur ini sangat baik dan hal ini baru saya temui di desa cidora saat Tim KKN UMP hadir, Jadi Program kerja berupa alat ukur ini sangat disyukuri oleh semua kalangan yang ada" Ujar kader psoyandu setempat.
WORKHSOP PENCEGAHAN STUNTING : Optimalisasi Pencegahan StuntingÂ