SUMBER SALAK -- Sebanyak tujuh belas warga yang tergabung dalam beberapa kelompok tani (POKTAN) Â dan perangkat desa turut hadir dalam acara sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik yang diadakan oleh mahasiswa KKN UNEJ kelompok 39 dan berkolaborasi dengan pendiri Desa Wisata Organik Lombok Kulon Kab. Bondowoso
Kegiatan sosialiasi dan pelatihan ini bertujuan untuk membantu menjawab persoalan yang dihadapi warga di desa Sumber Salak mengenai kelangkaan dan melonjaknya harga pupuk kimia. Mayoritas masyarakat di desa Sumber Salak merupakan petani sekaligus peternak, keberadaan pupuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat namun karena kelangkaan pupuk dan melonjaknya harga pupuk membuat masyarakat sulit mendapat pasokan pupuk. Kelompok KKN 39 melihat situasi dan kondisi di desa Sumber Salak dan menemukan solusi yang cukup efektif yakni pembuatan pupuk organik yang berbahan dasar kotoran ternak melihat hampir 90 persen masyarakat di desa Sumber Salak memiliki ternak maka hal ini merupakan langkah yang tepat untuk menjawab permasalahan tersebut.
Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik diadakan pada hari Kamis tanggal 26 Januari 2023 dan bertepat di Balai Desa Sumber Salak. Mahasiswa KKN 39 berperan sebagai fasilitator dan mengundang Bapak Baidhowi sebagai pemateri. Beliau merupakan pendiri dari Desa Wisata Organik di Lombok Kulon Kab. Bondowoso.
Kegiatan berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan diisi oleh materi dari Bapak Baidhowi dan dilanjut dengan sesi diskui serta praktek pembuatan POP (pupuk organik padat), bahan utama dalam pembuatan pupuk organik padat adalah kotoran sapi yang telah dijemur untuk mengurangi kadar air dalam kotoran tersebut. Bahan pendukung dalam pembuatan pupuk ini adalah cairan EM4 yang merupakan cairan yang berisi mikroba pengurai untuk membantu dalam melakukan pembusukan kotoran atau disebut dekomposisi dengan ditambahkan larutan molase yang membantu mikroba yang ada di cairan EM4 untuk lebih cepat dalam melakukan pembusukan.Â
Tahapan pembuatan pupuk ini dengan mencampurkan sedikit cairan EM4 dan Molase dengan air untuk disemprotkan ke media kotoran sapi yang sudah dikeringkan. Proses ini dilakukan sembari dicampurkan dengan kotoran secara merata dengan metode mengaduk media calon pupuk tersebut, hasil dalam proses pembuatan pupuk ini akan terlihat dalam kurun waktu 4 hari hingga 1 minggu paska proses penyemprotan cairan pembuatan POP.
" Desa sumbersalak memiliki banyak potensi, setelah saya melakukan sedikit survei lokasi sebelum memberikan materi ini, dengan dimulainya tahapan pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik akan memberikan dampak berkelanjutan bagi desa, terutama pada sektor ekonomi. Saya berharap setelah adik-adik KKN ini selesai melaksanakan tugasnya, program ini terus dikembangkan oleh seluruh segmen yang ada di desa Sumbersalak " ucap Baidowi, Kamis (26/1).
Kegiatan ditutup dengan pemberian Sovenir berupa EM4 kepada masing masing POKTAN (Kelompok Tani) yang diwakilkan oleh ketua GAPOKTAN ( Gabungan Kelompok Tani ) bapak Sutikno.