Program kerja selanjutnya dengan mengangkat sanitasi lingkungan. Hal ini, berkiblat dari Dusun Pakel yang ternyata warganya masih banyak yang memelihara sapi, namun mayoritas dari para peternak ini mebuang sampah kotoran sapinya sembarangan ada yang di sungai, parit, lahan kosong. Setelah melakukan diskusi bersama Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Kasemek yakni bapak Bustomi, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yakni bapak Hasim, kami memutuskan untuk melakukan pembuatan pupuk organik "Bokashi"yang berbahan dasar utama kotoran sapi dengan bahan organik lain  seperti sekam dan jerami yang merupakan sisa hasil tanaman padi.Â
Pembutan pupuk bokashi ini sudah kami  buat pada hari Sabtu, 13 Agustus 2022 dengan didampingi oleh ketua GAPOKTAN dan PPL di lahan kosong milik salah satu warga Dusun Pakel, Desa Kasemek. Sebagai lanjutan dari proker ini, kami juga melakukan "Pelatihan dan Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Bokashi" yang dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Agustus 2022, target utama dari pelatihan ini yakni petani Desa Kasemek, selain itu juga difokuskan pada  remaja yang memiliki latar belakang keluarga dengan mata pencaharian sebagai petani dengan harapan pemuda di Desa Kasemek memiliki ketertarikan dan kemauan sehingga dapat melanjutkan pembuatan pupuk organik yang sangat ekonomis dan berkualitas mengingat ketersediaan pupuk kimia yang terbatas dan lahan pertanian di Desa Kasemek yang saat ini kehilangan banyak unsur hara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H