Desa Tanjung Kubah, 16 Agustus 2024, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Kelompok 34 Melaksanakan Program Mengenai Stunting. Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang serius di berbagai daerah Indonesia, termasuk di Desa Tanjung Kubah. Kondisi ini menyebabkan anak-anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan standar usianya dan berpotensi mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif mereka di masa depan. Faktor utama penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi seimbang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan anak.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi muda, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Kelompok 34 melaksanakan program pencegahan stunting melalui kegiatan penyuluhan gizi balita dan pemberian makanan tambahan berbasis kearifan lokal di Posyandu Desa Tanjung Kubah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya gizi seimbang serta memanfaatkan sumber daya lokal untuk mencegah stunting.
* Program ini bertujuan untuk:
-Meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya para ibu, tentang pentingnya gizi seimbang bagi balita.
-Mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting dan dampak jangka panjangnya terhadap anak.
-Memperkenalkan dan mempromosikan pemanfaatan kearifan lokal sebagai sumber makanan tambahan yang bergizi bagi balita.
-Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program posyandu sebagai upaya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita.
*Pelaksanaan Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Agustus 2024, bertempat di Balai Posyandu Desa Tanjung Kubah. Kegiatan ini dihadiri oleh Bidan Desa,Kader Posyandu,para orang tua Beserta si buah hatinya,serta tokoh masyarakat setempat. Penyuluhan dibuka dengan sambutan dari Bidan Desa, yang menyampaikan pentingnya perhatian terhadap gizi anak demi masa depan desa yang lebih baik.
Materi penyuluhan disampaikan oleh tim mahasiswa KKN yang sudah dibekali dengan pengetahuan tentang stunting. Mereka menjelaskan tentang definisi stunting, penyebab, dampak jangka panjang, serta cara-cara pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah pentingnya ASI eksklusif selama enam bulan pertama, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi, serta pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan.
*Hasil dan Harapan
Kegiatan penyuluhan ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Banyak orang tua yang mengaku baru mengetahui bahaya stunting dan pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Tim KKN berharap melalui kegiatan ini, masyarakat desa bisa lebih sadar akan pentingnya pencegahan stunting dan menerapkan pola hidup sehat demi masa depan anak-anak yang lebih baik.
Selain itu, tim KKN juga berharap program penyuluhan ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting. Dengan sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat, masalah stunting diharapkan bisa diminimalisir, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh dengan sehat dan kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H