Mohon tunggu...
KKN UNEJ Kelompok 332
KKN UNEJ Kelompok 332 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 332 KKN Tematik Universitas Jember

KKN Tematik Universitas Jember 2022 Periode II (Kelompok 332, Desa Kemirian, Kec. Tamanan, Kab. Bondowoso)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Realisasi Pemberian Ecoenzyme untuk Peternak Sapi di Desa Kemirian

6 Agustus 2022   09:26 Diperbarui: 6 Agustus 2022   09:40 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember pada tahun 2022 ini dilaksanakan secara luring. KKN periode II kali ini mengusung tema UNEJ Membangun Desa yang diselenggarakan selama 35 hari, terhitung sejak 20 Juli 2022 hingga 23 Agustus 2022. Adapun kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember dari kelompok kami mengenai program pelatihan penanganan dan pengobatan hewan ternak serta pelatihan pembuatan ecoenzyme pada 23 Juli 2022 yang telah kami lakukan sebelumnya. Kemudian maka pada Sabtu, 30 Juli 2022 lalu kami melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Sosialisasi ini kami lakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi hewan ternak milik warga secara langsung. Sebagaimana mengingat kembali bahwa banyak warga Desa Kemirian yang memiliki mata pencaharian sebagai peternak. Kelompok kami terjun ke lapangan bersama FKPDK, sama seperti kegiatan sebelumnya yang berkolaborasi dengan forum tersebut.

Setelah kami melakukan survei dan bertanya kepada beberapa pemuda serta perangkat desa, salah satu dusun yang cukup terdampak terkait wabah PMK  berada di Dusun Krajan. 

Berangkat dari informasi tersebut, kami dengan FKPDK menuju ke Dusun Krajan guna memberikan produk ecoenzyme. Tak hanya memberikan produk, tetapi kami juga mencontohkan penggunaan produk tersebut secara langsung pada hewan ternak milik warga. Di Dusun Krajan dimana tempat kami melakukan kegiatan, terdapat sebanyak 13 peternak yang berhasil kami kunjungi. Dari 13 peternak tersebut, ternyata kami dapati bahwa terdapat peternak yang memiliki lebih dari satu ekor sapi. Total keseluruhan sapi yang berhasil kami data di Dusun Krajan, terdapat 23 ekor sapi yang beberapa di antaranya terdampak wabah PMK, baik itu gejala ringan hingga kondisi yang cukup parah. Berikut merupakan wawancara yang kami lakukan kepada salah satu pemilik sapi dengan menggunakan Bahasa Madura.

W : Wartawan

N : Narasumber

W : "Mas sanpa taon nggih ngobu sapeh?" (Masnya sudah berapa lama memelihara sapi?)

N : "Sketar empa taon" (Sekitar empat tahun)

W : "Ap pernah songkan sapena nggih sebelunna neka?" (Apakah sapinya pernah sakit selama 4 tahun?)

N : "Enten sabellunn ta perna ghun samngken nk" (Belum, baru sekarang)

W : "Pas sapenah songkan apa kobhterra sampeyan?" (Selama sapinya sakit apa yang dikeluhkan?)

N : "Kobhterra rowa reya kebhn settong-settong cong" (Keluhannya itu khawatir soalnya hewan satu-satunya)

W : "Pas songkan sapena obtdh ebrri napa mas?" (Selama sakit pengobatannya apa saja ya mas?)

N : "Ebrri penyuluhan sarng dokter kebhn jughn dinas kasehadhn" (Seperti yang dikasih penyuluhan sama dokter hewan dan juga dari dinas kesehatan)

W : "Salstaren dher dinas kasehadhn mas ampon paham apa entn?" (Setelah dari dinas kesehatan masnya sudah paham apa belum?"

N : "Ampon paham, soall lastar eberri arahn jughn badhn kaul ghun nuro aghi"

(Sudah, soalnya dikasih arahan dan kita ikuti arahannya)

W : "Sabllunna mas ampon ngerteh nggih ecoenzyme neka nap?" (Sebelumnya mas tahu apa enggak apa itu ecoenzyme?)

N : "Enten" (Tidak tahu)

W : "Salastarna badhn kaul ngenalagh eco enzym mas se narma apa ghi posang?" (Setelah kita mengenalkan eco enzym apakah mas nya menerima atau masih bingung?)

N : "Engghi badhn kaul narma polan badhn kaul reng awan dher palng penting ternak badhn kaul sae" (Iya kita menerima soalnya kita masih orang awam dari desa, yang penting ternak kita sembuh)

W : "Harapan na dheri kegiatan nka napa?" (Harapannya dengan adanya kegiatan ini itu apa?)

N : "Eharapghi bisa a bhnto masyarakat dhis polan bennya se perre PMK" (Diharapkan bisa membantu masyarakat desa soalnya banyak yang terdampak PMK, jadi terbantulah)

W : "Dhing-ngding neng kanto bede rumor peternak sapena kanto tako e vaksin" (Dengar-dengar disini ada rumor ya mas, yang peternak sapi disini pada takut vaksin)

N : "Ta tao pastna, can reng-oreng mun sapen e vaksin degghi math, pola ta kuat" (Tidak tahu pastinya, katanya orang sih kalau sapinya divaksin nanti mati, mungkin sapinya tidak kuat)

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

W : "Mun dher dina kasehadhn bd vaksinasi ra-ker mas se endh apa enten?" (Kalau dari dinas ada vaksinasi kira-kira masnya mau apa nggak?)

N : "Ya mun ta bahaya ta panapa" (Ya kalau sekiranya tidak membahayakan ya gapapa)

W : "Mator sakalangkong, saporana a gngghu bhktona sampeyan" (Yaudah mas terima kasih, maaf mengganggu waktunya)

N : "Engghi mas sami, enten ta repot kok" (Iya mas sama-sama, tidak merepotkan kok)

Tak hanya melakukan wawancara kepada masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai peternak sapi, kami juga mencontohkan cara penggunaan ecoenzyme. Takaran yang digunakan yakni sebanyak 1 ml ecoenzyme untuk 1 liter air. 

Takaran tersebut disemprotkan pula pada beberapa bagian tubuh sapi serta kandangnya agar lebih steril. Untuk sapi yang sudah terkena wabah PMK disemprotkan sebanyak dua kali sehari. Sedangkan untuk pencegahan, disemprotkan sekali sehari. Adanya sosialisasi dan pemberian ecoenzyme kepada masyarakat secara langsung ini diharapkan dapat membantu mencegah dan meminimalisir dampak buruk dari PMK.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun