Mohon tunggu...
KKN 173KALIMAS
KKN 173KALIMAS Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

KELOMPOK 173 KKN UNIVERSITAS JEMBER, DESA KALIMAS

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gerakan Sedekah Sampah, Wujud Aksi Nyata Peduli Lingkungan

13 Agustus 2024   09:25 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:24 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kalimas, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Agustus 2024

“Shodaqoh Sampah” sebuah gerakan inovatif dan kolaboratif masyarakat Desa Kalimas telah resmi berjalan sejak Kamis, 01 Agustus 2024. Dengan mengusung tema “Dari Sampah Menjadi Berkah” gerakan ini menjadi solusi alternatif permasalahan sampah di lingkungan desa berbasis pemberdayaan masyarakat Kalimas yang bercorak islami.

Gerakan ini diinisiasi oleh Mahasiswa KKN UMD Universitas Jember ini bersama beberapa kelompok masyarakat atas dasar keprihatinan tidak adanya tempat pembuangan sampah sementara di desa. Dengan adanya program ini memungkinkan masyarakat menyalurkan sampahnya dalam bentuk shodaqoh. Sampah yang dapat disedekahkan adalah sampah berjenis anorganik yang masih bernilai ekonomis, seperti botol plastik bekas, besi dan logam, kardus, dupleks, dan alat elektronik tidak terpakai. Sampah tersebut kemudian dijual dan uang hasil penjualannya dapat digunakan untuk kegiatan sosial. Mahasiswa KKN berharap dengan pendekatan kultural masyarakat dapat lebih antusias untuk ikut serta dalam gerakan pengelolaan sampah ini, sehingga program dapat berkelanjutan meskipun pelaksanaan KKN telah usai. 

Gerakan ini mendapatkan sambutan hangat dari tokoh-tokoh setempat. Kepala desa Kalimas, Bapak Samuri menyampaikan apresiasinya atas berjalannya gerakan shodaqoh sampah ini. “Gerakan shodaqoh sampah merupakan langkah awal mewujudkan desa yang bersih, nyaman, dan sehat, sehingga perlu didukung oleh seluruh komponen masyarakat agar terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi desa” Kata Bapak Samuri. Sementara itu, di tempat terpisah Ustad Imam, Ketua Remaja Masjid Nurul Falah Dusun Bataan, Desa Kalimas juga mendukung penuh gerakan ini. Menurutnya dengan konsep shodaqoh sampah diharapkan bukan hanya tercipta desa bebas sampah, melainkan juga menjadi sarana ibadah masyarakat karena dari sampah yang tidak bernilai dimata masyarakat ternyata dapat menjadi barang berguna yang dapat disedekahkan.

Dalam rangka menyukseskan gerakan tersebut, tim mahasiswa KKN juga mengadakan kegiatan edukasi sebagai bentuk upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah secara berkelanjutan. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi program sedekah sampah ke masyarakat desa, penyebaran pamflet dan broadcast gerakan shodaqoh sampah, sosialisasi peduli lingkungan ke anak-anak desa, pelatihan dan pembuatan pupuk organik cair bersama Ibu-Ibu PKK, dan penguatan organisasi lembaga pengelola sedekah sampah.

Sejak awal peluncurannya, masyarakat desa cukup antusias dengan gerakan shodaqoh sampah. Hal tersebut dibuktikan dengan total sampah yang terkumpul sejak awal peluncuran yang telah mencapai 19,5 kg. Sebagian sampah tersebut telah dijual dan hasilnya disalurkan ke Remaja Masjid Nurul Falah selaku pihak yang ditunjuk sebagai pengelola uang hasil shodaqoh sampah. Nantinya, hasil penjualan sampah digunakan untuk kegiatan keagamaan atau sosial kemasyarakatan desa, seperti jum'at berkah, minggu berkah, acara rutin masjid lainnya, dan bantuan sosial untuk dhuafa, anak yatim, dan lain-lain.  

“Mengingat respons positif masyarakat terhadap gerakan shodaqoh sampah, untuk kedepannya, melalui penguatan organisasi dari lembaga pengelola sedekah sampah diharapkan cakupan gerakan ini tidak hanya terbatas pada sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual. Akan tetapi, dapat diperluas untuk jenis sampah anorganik lain yang sekiranya dapat didaur ulang atau sampah organik yang memungkinkan untuk diolah menjadi produk tertentu yang bernilai ekonomis, seperti pupuk organik cair, eco enzyme, dan kompos” Ujar Huda, Anggota mahasiswa KKN UMD UNEJ 2024 kelompok 173.

Dengan semangat “Mengubah Sampah Menjadi Berkah,” Gerakan Sedekah Sampah menunjukkan bahwa upaya menjaga lingkungan tidak hanya soal mewujudkan desa bebas sampah, tetapi juga tentang menciptakan manfaat sosial dan ekonomi dari limbah yang ada. Inisiatif ini menjadi bukti bahwa aksi nyata sekecil mungkin dapat membawa perubahan besar untuk masa depan yang lebih baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun