Sampah rumah tangga yang menumpuk menjadi masalah utama yang dapat menyebabkan dampak kepada lingkungan. Dalam upaya mengurangi adanya penumpukan sampah, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jember bersama Kelompok Swadaya Masyarakat berhasil membuat pupuk organik padat dari limbah rumah tangga di Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi.
Mahasiswa KKN kelompok 317 menyatakan telah mengidentifikasi limbah rumah tangga yang saat ini belum mempunyai nilai, ternyata memiliki potensi untuk diolah menjadi pupuk organik padat. Selain mampu mengurangi angka sampah organik di lingkungan masyarakat, pupuk organik padat juga menekan penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak tanah jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Dalam prosesnya, metode pengomposan yang digunakan melibatkan pengumpulan limbah organik serta campuran bahan tambahan seperti daun kering, arang sekam, dan serbuk gergaji. Menurut Bapak Nanang, perwakilan Kelompok Swadaya Masyarakat, “Kolaborasi ini menjadi solusi yang tepat dan berkelanjutan yang diusung oleh mahasiswa KKN sebagai terobosan bagi masalah sampah menumpuk”.
Pupuk organik padat yang dihasilkan diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah, mengurangi pencemaran, dan meningkatkan kualitas tanah. Selain itu, kegiatan ini dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Setail dari pengolahan limbah menjadi produk pupuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!