Pijiharjo merupakan wilayah agraris yang terletak di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Mayoritas pekerjaan utama masyarakat di sana adalah petani. Tak jarang pada sektor pertanian disana mengalami berbagai macam masalah, salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para petani, terutama petani sayuran adalah serangan hama, seperti kutu daun dan lain-lain. Serangan hama ini dapat merugikan para petani yang ada di desa tersebut karena dapat menyebabkan hasil panen menurun ataupun gagal panen. Oleh karenanya untuk meningkatkan produksi pertanian dan untuk mencegah serangan hama yaitu dengan penggunaan pestisida.
Dilihat dari kondisi masyarakat di Pijiharjo yang memanfaatkan halaman rumah dan kebunnya untuk ditanami dengan tanaman empon-empon. Tanaman empon-empon tersebut belum begitu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar Desa Pijiharjo karena kurangnya edukasi dan pengetahuan. Padahal empon-empon dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat bukan hanya untuk kesehatan tetapi juga dapat dimanfaatkan pada bidang pertanian untuk meningkatkan kesuburan dan sebagai pengendalian hama dan penyakit. Hal inilah yang menjadi ide mahasiswa KKN UNS kelompok 305 untuk memberikan edukasi mengenai pemanfaatan empon-empon sebagai pembasmi hama tanaman (pestisida nabati).
Pestisida nabati merupakan pestisida yang berasal dari bahan-bahan organik, sehingga lebih ramah lingkungan dan relatif aman dalam penggunaannya karena dapat menjadi obat bagi tanaman sekaligus dapat melindungi tanaman dari hama yang tidak suka dengan aroma dan kandungan dari bahan alami. Sumber dari pestisida nabati dapat berasal dari bahan-bahan organik seperti sayuran maupun buah, pada kegiatan ini bahan yang digunakan adalah dari hasil tanaman berjenis empon-empon. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan keterampilan pada masyarakat Desa Pijiharjo terkait dengan pemanfaatan empon-empon sebagai pestisida nabati yang mudah dan tidak merusak lingkungan.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan pestisida nabati ini adalah tanaman empon-empon seperti lengkuas, jahe, serai, jeruk nipis. Umumnya kita hanya mengetahui bahwa empon-empon hanya digunakan sebagai obat tradisional atau bumbu dapur saja. Tetapi di sisi lain tanaman empon-empon ini dapat juga dimanfaatkan dalam dunia pertanian, khususnya sebagai pembasmi hama. Kandungan Oleoresin dalam jahe yang menyebabkan rasa pedas, dapat berfungsi untuk membunuh kutu-kutuan, kemudian kandungan dalam jeruk nipis sangat ampuh dalam membasmi hama kutu daun yang memiliki pelindung zat lilin di luar tubuhnya, hal ini dikarenakan senyawa yang ada di dalam jeruk nipis mampu mencuci jaringan lemak pada zat lilin kutu daun.
Tata cara membuat pestisida organik cukup mudah, yaitu dengan cara menghaluskan semua bahan dan mencampurkan bahan tersebut. Kemudian dikeringkan dengan dibawah sinar panas sinar matahari langsung atau disangrai. Setelah kering pestisida nabati sudah bisa digunakan. Cara penggunaannya bisa dengan mencampurkan bubuk pestisida nabati dengan air lalu disemprotkan pada tanaman atau bisa juga dengan cara diaplikasikan pada tanah seperti penggunaan pupuk.
Edukasi pembuatan pestisida nabati menggunakan media online dengan diberikan dalam bentuk video yang dibagikan kepada masyarakat melalui WhatsApp Group RT 01, RT 02 dan RT 03. Proses edukasi tersebut dibantu oleh Kepala Desa dan pengurus karang taruna Pijiharjo. Dengan adanya edukasi pemanfaatan empon-empon sebagai pestisida nabati ini, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam pembasmian dan masyarakat dapat membuat tanaman empon-empon yang ada disekitarnya menjadi pestisida nabati yang bermanfaat sebagai pembasmi hama tanaman, sehingga masyarakat bisa mewujudkan pertanian yang lebih maju dan juga bersahabat dengan alam.
