Kegiatan yang meliputi pengabdian masyarakat yang berwujud kegiatan berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diterjunkan oleh Universitas Jember yang dimana dalam salah satu tema yang bisa diangkat yaitu mengenai kewirausahan, kami kelompok KKN 301 yang dimana telah melakukan observasi reguler dan menemukan banyak sekali UMKM yang masih belum terbina dari segi kemasan produk, perluasan pasar dan lain sebagainya. Dari observasi yang telah dilakukan kami memilih untuk  melakukan pemetaan UMKM yang dimana dirasa memiliki potensi baik dari segi kondisi serta keinginan dari pelaku usaha yang dirasa tinggi yang akan menjadi target kami dalam pendampingan. Kami mengusahakan serangkaian acara yang dimana dapat membantu UMKM yang ada di desa Sumbersari dapat menembak target pasarnya secara luas, mulai dari sosialisasi yang kami kaitkan dengan pentingnya kemenarikan dari segi kemasan produk, pelabelan, sosialisasi, pendampingan sampai membantu memahami mengenai perizinan usaha. Berikut akan dijelaskan yang dimana merupakan hasil dari pemetaan UMKM yang telah kami buat.
Salah satu UMKM yang berada di Desa Sumbersari Dusun Lapangan bergerak di bidang jajanan telah memproduksi jajanan sejak belasan tahun. Usaha ini dijalankan oleh bapak kepala dusun krajan 2 bersama ibu mertuanya. Terdapat 3 variasi jajanan yang dijual belikan diantaranya kue kering, kue kacang dan kue sagon. Dalam sekali produksi, umkm ini bisa menghasilkan kue kering sebanyak 1 kuintal dengan waktu 1 minggu. Kepala Dusun menjelaskan bahwa pemasaran produk jajanan ini masih secara konvensional dan hanya menjangkau daerah setempat serta menunggu permintaan dari pelanggan hanya saat ada kegiatan peringatan hari besar, selain itu kemasan produk kue kering masih sangat sederhana tanpa dilengkapi label. Â Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan mahasiswa KKN 301 bersama pemilik usaha, mereka telah siap untuk mengikuti pendampingan terkait pelabelan dan pengemasan serta pemasaran produk-produk UMKM yang akan diselenggarakan pada bulan agustus. Hal ini didukung penuh oleh pemilik umkm dengan antusias yang positif untuk mengembangkan usahanya. Harapannya pendampingan ini dapat membantu meningkatkan penjualan produk serta memperluas pangsa pasar kue kering.
Pendampingan berlanjut pada UMKM Rengginang Bu Ike. Secara kondisi, UMKM rengginang Bu Ike adalah yang paling baik diantara pelaku UMKM lain. Dari hasil survei yang telah dilakukan, dari segi kualitas produk dan pengemasan sudah dikemas dengan cukup baik. Informasi yang dimuat dalam label juga telah mencantumkan nomor P-IRT, dimana untuk mendapatkan nomor ini pun tidak bisa dikatakan mudah dan harus melewati alur yang cukup panjang.
Selanjutnya masih di sekitar dusun lapangan, juga dengan UMKM yang sama yaitu produksi Rengginang. Kali ini produksi dari Bu Rip. Ternyata Bu Rip juga masih ada ikatan saudara dengan Bu Ike. Berdasarkan informasi dari pak kampung "... memang di daerah sana banyak yang memiliki usaha membuat rengginang... ". Setelah kami lakukan survei, UMKM milik Bu Ike dan Bu Rip ini yang berpotensi untuk di kembangkan. Walau usia Bu Rip sudah lanjut namun beliau sangat welcome dengan program kerja kami untuk pendampingan terkait label dan kemasan.
Beralih pada usaha berikutnya, UMKM sambal goreng kentang dan kacang telur yang dikelola oleh Bu Rio menyambut dengan baik saat kelompok KKN 301 mendatangi rumah produksi. Binar seri terlihat di wajah Bu Rio saat kami sampaikan bahwa UMKM yang dikelolanya akan kami dampingi dalam salah satu program kerja kami yaitu pendampingan label dan pengemasan. "Boleh. Nanti desainnya bebas, terserah kalian saja." ujar beliau, menyetujui penawaran yang kami ajukan ketika ditanya mengenai pembuatan label.Â
Kami juga akan melakukan pendampingan pada UMKM kue opak. Pada UMKM kue opak telah diketahui bahwa kemasan produk masih menggunakan jenis plastik biasa dan masih belum terdapat label kemasan sehingga secara tampilan produk masih kurang menarik namun Pemilik UMKM tersebut terlihat sangat bersemangat untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itu kami berencana untuk mengembangkan produk UMKM kue opak tersebut dengan membuat label kemasan yang menarik sehingga memberikan identitas produk dan memudahkan pembeli untuk mengenali produk tersebut. Label kemasan dibuat sesuai keinginan pemilik usaha sehingga diperlukan kegiatan koordinasi dengan pemilik usaha supaya dapat persetujuan mengenai desain label yang telah dibuat.
Melihat fokus utama dalam pendampingan labeling dan pengemasan, kami berupaya menggandeng usaha - usaha lain yang relevan, salah satunya yakni umkm sablon yang ada di desa. Joevita sablon merupakan salah satu media partner yang kami gandeng dalam upaya pengembangan UMKM yang ada di desa sumbersari. Kerjasama ini akan sangat membantu pelaku umkm untuk dapat mencetak label yang nantinya diperlukan dalam upaya peningkatan kualitas produk, tanpa memusingkan masalah biaya. Kolaborasi antar pelaku UMKM di desa sangat diperlukan untuk saling menunjang keberlangsungan usaha - usaha yang dikelola masyarakat khususnya desa Sumbersari. Dari kelima UMKM yang telah kami petakan tersebut akan kami rencanakan dalam pembenahan kemasan, pemberian label, serta membantu mereka dalam menata strategi marketing atau membantu memperluas pasar dari sebelumnya para pelaku usaha targetkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H