Mohon tunggu...
KKN 301SumbersariBondowoso
KKN 301SumbersariBondowoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN-LP2M Universitas Jember

Kami dari mahasiswa Universitas Jember yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertempat di Desa Sumbersari Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Ekonomi Desa Sumbersari Bondowoso Melalui Pemberdayaan UMKM Lokal oleh Mahasiswa KKN Tematik Universitas Jember

27 Juli 2022   18:37 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:41 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam penjabaran Tridharma Perguruan Tinggi terdapat tiga hal utama yang terdiri dari, Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian dan Pengembangan; dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dimana hal tersebut sejalan dan berkesinambungan dengan beberapa peran mahasiswa yaitu, sebagai Agent of Change dan Social Control. Mahasiswa dituntut mampu memposisikan dirinya dengan baik di lingkungan masyarakat, serta mampu memberikan perubahan dan solusi terhadap berbagai dinamika permasalahan yang ada di masyarakat. Untuk itu, LP2M Universitas Jember berperan sebagai penghubung antar mahasiswa dan masyarakat melalui penyelenggaraan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang   akan berlangsung selama 35 hari sebagai perwujudan nyata dari peran mahasiswa di kehidupan bermasyarakat.

Pada kesempatan kali ini, kelompok 301 diberikan kesempatan untuk melaksanakan KKN di Desa Sumbersari, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso. Sejarah pengambilan nama desa Sumbersari sendiri diambil dari kata “sumber” yang berarti mata air. Ini melambangkan di desa Sumbersari memiliki cakupan air yang bagus. Selain itu juga melambangkan pekerjaan masyarakat di desa Sumbersari yang mayoritas bercocok tanam atau bertani. Namun bukan hanya sektor pertanian, di desa Sumbersari memiliki potensi lain yaitu sektor kewirausahaan atau juga di sebut UMKM.

Desa Sumbersari memiliki beraneka ragam UMKM, mulai dari usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah. Oleh karena itu kelompok 301 mengambil tema kewirausahaan yang dirasa tepat dengan keragaman UMKM di Desa Sumbersari. Permasalahan yang paling sering dialami oleh pelaku usaha di Desa Sumbersari yaitu kurangnya pemahaman mengenai strategi marketing dan brand awareness sehingga perlunya program kerja yang dapat membantu masyarakat untuk memahami pentingnya strategi marketing dan brand awareness.

Kegiatan kelompok 301 dimulai dengan melakukan survei UMKM yang ada di Desa Sumbersari pada minggu pertama. Tujuan survei yaitu untuk mengetahui apa saja UMKM yang ada di Desa Sumbersari kemudian dilakukan perencanaan kegiatan pengembangan UMKM di Desa Sumbersari. Setelah mendapatkan persetujuan oleh DPL dan Kepala Desa kemudian akan dilakukan kegiatan sosialisasi terkait pentingnya strategi marketing pada pelaku UMKM di Desa Sumbersari. 

Kegiatan selanjutnya yaitu pemetaan UMKM berdasarkan kebutuhan pada masing-masing pemilik usaha sehingga dapat dilakukan pendampingan pengembangan UMKM berdasarkan hasil pemetaan tersebut. Setelah itu kelompok 301 juga merencanakan untuk mengadakan bazar produk UMKM lokal Desa Sumbersari untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai produk-produk UMKM yang ada di Desa Sumbersari. Kegiatan akhir yaitu mengumpulkan data hasil penjualan di masing-masing UMKM yang terlibat sehingga dapat diketahui parameter keberhasilan dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan.

Dari setiap dusun yang ada, Krajan I yang dikepalai oleh Bapak Hadiyanto memiliki beberapa UMKM yang diantaranya adalah sablon, rumah produksi layangan, kerupuk, sambal goreng, hingga bumbu masak dapur. Usaha sablon yang bertajuk ‘Joevita Sablon’  ini sendiri dijalankan oleh keluarga kepala Dusun Krajan 1 dengan dibantu oleh dua orang karyawan. Tidak hanya menerima sablon diatas plastik, Joevita Sablon sendiri juga menerima pesanan untuk kaos dengan harga yang sangat terjangkau dan tanpa minimal pemesanan. 

Tidak jauh dari lokasi Joevita Sablon, terdapat rumah produksi sambal goreng yang dikelola oleh seorang ibu dan menantunya. Terlihat dari segi kualitas produknya, sambal goreng dinilai memiliki kualitas yang hampir mendekati sempurna namun pemasaran yang kurang sehingga celah ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi kelompok KKN 301.

Melirik melalui kacamata lain, sebelumnya Dusun Krajan 1 telah terpilih sebagai perwakilan kecamatan dalam rangka lomba kebersihan Kabupaten Bondowoso. Menurut hasil wawancara yang telah dilakukan, persiapan dan pengerjaan untuk desa bersih dilakukan berkisar satu bulan dibantu oleh pemuda pemudi Dusun Krajan 1.

Dusun Pasar yang berada di barat laut dari balai desa dan dipimpin oleh Bapak Yusuf, memiliki UMKM berupa kerupuk hati sapi yang diproduksi sendiri oleh keluarga kepala Dusun Pasar. Kerupuk ini dibuat dengan mengeringkan hati sapi yang mentahannya pun dibeli dari pasar atau warga sekitar. Kerupuk hati sapi memiliki harga jual yang terbilang cukup tinggi sehingga target pasar yang ditujukanpun berada pada masyarakat kalangan atas, seperti restoran maupun hotel. Berdasar hasil survei dan wawancara yang dilakukan oleh kelompok 301 KKN Universitas Jember, data yang didapat akan dipetakan ke dalam program kerja.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun