Mohon tunggu...
KKN 2 Sambilawang Mojokerto
KKN 2 Sambilawang Mojokerto Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN 2 Sambilawang Mojokerto

KKN 2 Sambilawang Mojokerto 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bersama Kelompok Tani, PKK, Kader Jumantik dan Karang Taruna, Mahasiswa KKN UM Desa Sambilawang Adakan Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik bersama Dr. Satrijo Wiweko, MT

11 Juli 2021   20:06 Diperbarui: 11 Juli 2021   20:45 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3: Dr. Satrijo Wiweko, MT. memberikan materi secara daring. Dokpri

Minggu (11/07/2021), setidaknya 20 undangan dari Kelompok Tani, PKK, Kader Jumantik dan Karang Taruna Desa Sambilawang mengikuti kegiatan "Sosialisasi Sampah Organik" yang diadakan oleh mahasiswa KKN UM Desa Sambilawang di aula balai desa Sambilawang dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Sebelumnya (29/06/2021), Supriyadi yang merupakan ketua kelompok tani Dusun Plaosan menyampaikan kepada mahasiswa "Sebenarnya di desa Sambilawang sendiri, masyarakatnya sudah pernah melakukan pengolahan sampah organik untuk dijadikan kompos meskipun hanya beberapa orang saja. Dimana pengolahan sampah ini bisa menggunakan sampah dapur, kemudian di beri starter berupa mikroba yang akan membantu proses fermentasi. Dan pupuk hasil fermentasi berupa pupuk cair yang dapat disemprotkan ke tanaman" tuturnya ketika diwawancara oleh mahasiswa. 

"Hal ini dilakukan oleh beberapa orang saja dikarenakan banyak petani yang memilih untuk menggunakan pupuk anorganik, karena pupuk kompos biasanya tidak memberikan dampak langsung yang signifikan, selain itu juga membutuhkan waktu lama untuk menjadi kompos." Imbuhnya. "Untuk pelatihan membuat pupuk kompos, warga desa Sambilawang sudah pernah menjadi peserta pengolahan pupuk namun dalam bentuk cair. Dan jika suatu saat ada sosialisasi tentang pembuatan kompos terutama jika dalam bentuk padat maka warga desa Sambilawang akan senang untuk mengikutinya", ungkap Supriyadi.

Gambar 2: wawancara mahasiswa terhadap ketua kelompok tani dusun Plaosan (wawancara dilakukan sebelum diberlakukan peraturan darurat PPKM Mojokerto) Dokpri
Gambar 2: wawancara mahasiswa terhadap ketua kelompok tani dusun Plaosan (wawancara dilakukan sebelum diberlakukan peraturan darurat PPKM Mojokerto) Dokpri

Dalam kesempatan lain, Joko ketua kelompok tani dusun Cempoko menyampaikan kepada mahasiswa ketika ditemui "Jika dilakukan sosialisasi pengolahan sampah, maka ibu PKK bisa diberdayakan karena ibu PKK biasanya lebih telaten dalam membuat hal yang seperti itu."

Pada Minggu (11/07/2021) telah diadakan Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dengan mendatangkan pemateri pegiat lingkungan Dr. Satrijo Wiweko, MT. yang merupakan warga Mojokerto sendiri yang telah mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah, narasumber berbagai acara di bidang lingkungan, serta mengisi acara di berbagai stasiun TV dan radio terkait masalah lingkungan. Karena peraturan darurat PPKM di Mojokerto, maka narasumber tidak dapat menghadiri langsung secara tatap muka sosialisasi ini. Narasumber tetap dapat memberikan materinya melalui platform google meeting yang ditampilkan melalui layar LCD, sehingga audiens tetap dapat melihat dan berinteraksi dengan narasumber.

Gambar 3: Dr. Satrijo Wiweko, MT. memberikan materi secara daring. Dokpri
Gambar 3: Dr. Satrijo Wiweko, MT. memberikan materi secara daring. Dokpri

Acara dipandu oleh Galuh Hegmatiyar dan dimulai pada pukul 09.05 WIB, seusai Dr. Satrijo Wiweko, MT. menghadiri acara lain yang kebetulan juga mengisi materi. Sosialisasi yang dilakukan dapat dikatakan berjalan cukup lancar, karena ada sedikit kendala seperti sinyal wifi yang terputus serta device yang saling berdekatan sehingga menimbulkan suara yang mengganggu jalannya acara. Akan tetapi dapat diatasi dengan baik oleh mahasiswa.

Pada acara inti yakni penyampaian materi yang dimoderatori oleh saudari Fine Prastika yang dimulai dari pembacaan biodata narasumber, Dr. Satrijo Wiweko, MT. menyampaikan materi dengan santai dan audiens terlihat sangat memperhatikan materi yang diberikan oleh pemateri. Terbukti ketika acara berlangsung, audiens tampak mencatat poin poin penting yang disampaikan saat sosialisasi.

Acara dilanjut dengan sesi tanya jawab sebanyak lima pertanyaan, sebagai bentuk apresiasi panitia terhadap audiens yang memperhatikan materi dan mau bertanya maka bagi setiap penanya diberikan doorprize. Sehingga para audiens nampak saling berlomba supaya tidak kehabisan doorprize.

Gambar 4: audiens menyampaikan pertanyaan kepada narasumber. Dokpri
Gambar 4: audiens menyampaikan pertanyaan kepada narasumber. Dokpri

Setelah sesi tanya jawab berlangsung, narasumber menyampaikan pesannya kepada peserta sosialisasi untuk memanfaatkan sampah organik dengan maksimal. "Sebenarnya jika kita mampu mengolah dan mengambil manfaat sampah disekitar kita dengan baik dan maksimal maka kita akan menuai hasil yang baik pula". Beliau juga menambahkan "Alhamdulillah saya bisa umroh setiap tahun berkat sampah, mengisi acara dimana-mana berkat sampah, menghasilkan uang juga berkat sampah", imbuh narasumber alumni S3 Universitas Brawijaya tersebut. Selanjutnya acara ditutup dengan penutup dan do'a yang dibacakan oleh saudara Al Karomah, dan dilanjut dengan sesi foto bersama dan pengisian angket kuisioner untuk keperluan pembuatan jurnal karya pengabdian mahasiswa.

Gambar 5: foto bersama
Gambar 5: foto bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun