Mohon tunggu...
KKN 29 JAMBEARUM
KKN 29 JAMBEARUM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kominfo

Desa Jambearum, Kec. Puger, Kab. Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 29 Universitas Jember Periode I Tahun 2022/2023: Selangkah Lebih Dekat dengan Desa Jambearum

10 Januari 2023   23:28 Diperbarui: 13 Februari 2023   17:48 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Jambearum adalah salah satu dari dua belas desa yang ada pada Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Terletak di ujung paling utara Kecamatan Puger dimana desa ini dipimpin oleh Ibu Imro'ati, BA selaku Kepala Desa. Jambearum memiliki 44 RT, 15 RW, 3 dusun dan kurang lebih 7.700 jiwa penduduk. Luas wilayahnya sendiri sekitar 408.406 ha dengan mayoritas kawasannya berupa tanah sawah dan ladang serta tanah pekarangan. Penduduknya sendiri merupakan penduduk asli dan sisanya sebagian kecil merupakan pendatang. Suku yang terdapat pada desa ini adalah suku jawa dan madura dengan mayoritas penduduknya beragama islam.

Desa Jambearum merupakan desa yang terkenal dengan komoditas utama berupa pertanian. Desa Jambearum sendiri terletak di dekat sumber mata air yang menyebabkan tanah disekitarnya menjadi subur. Kondisi geografis, cuaca, dan iklim yang mendukung potensi ekonomi desa ini juga menjadikan Jambearum sangat mengandalkan pertanian sebagai basis dan penggerak roda perekonomian wilayah. Pertanian yang paling sering dikembangkan di daerah ini adalah tembakau dan padi. Lalu untuk komoditas sampingan, biasanya masyarakat membudidayakan pisang, jagung, dan kedelai.

Tembakau yang ditanam di Desa Jambearum sangat terkenal di daerah sekitarnya. Bahkan Desa Jambearum sendiri dikenal sebagai sentra industri penghasil tembakau rajang dari puluhan tahun lalu. Walaupun tembakau ini masih dikemas secara manual oleh masyarakat namun, kualitas dari tembakau rajang ini tidak pernah diragukan. Tembakau rajang ini bahkan hingga sekarang masih eksis di kalangan masyarakat dengan adanya inovasi berbagai macam varian rasa.

Meskipun tembakau rajang ini merupakan mata pencaharian utama penduduk desa. Namun, penghasilan dari tembakau rajang ini tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan tembakau hanya dapat ditanam pada musim kemarau saja. Untuk itu, kebanyakan masyarakat mensiasati hal tersebut dengan cara beralih menanam padi dan jagung saar pergantian musim.

Hasil kerajinan alumunium di Desa Jambearum (Dokpri)
Hasil kerajinan alumunium di Desa Jambearum (Dokpri)

Lain halnya di Dusun Krajan. Dusun ini terkenal dengan pengrajin alat dapurnya. Peralatan dapur diproduksi sesuai dengan pesanan pelanggan seperti kukusan, sudip, serok, oven, panci, dan lain sebagainya. Dimana harga yang diberikan sesuai dengan ketebalan alumunium yang dipakai. Sistem pemasaran yang dipakai juga sangat sederhana yaitu dari mulut ke mulut.

Produksi Kedelai UMKM yang ada di Desa Jambearum  (Dokpri)
Produksi Kedelai UMKM yang ada di Desa Jambearum  (Dokpri)

Selain peralatan dapur, Desa Jambearum juga memiliki potensi lain yaitu usaha dibidang olahan kedelai. Dimana usaha dibidang minuman berupa susu kedelai dan usaha dibidang makanan yaitu keripik pisang, keripik ubi ungu, keripik sukun, dan keripik singkong. Namun sayangnya, dalam hasil olahan kedelai ini hanya sampai pada proses bahan mentah saja dan tidak ada kelanjutan proses produksi. Bahan mentah inilah yang kemudian langsung dijual kepada masyarakat sekitar.

Dengan adanya potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Jambearum, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan maksimal untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat sekitar. Diharapkan juga, masyarakat berpastisipasi aktif dengan terus mengembangkan jiwa kreativitas berwirausaha serta menumbuhkan inovasi-inovasi baru untuk turut mendorong kesejahteraan perekonomian desa. Sehingga hal tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi desa-desa lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun